
MANGUPURA – Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan uji coba program Makan Bergisi Gratis (MBG) di dua Sekolah Dasar (SD) di Badung, pada Senin (17/3). Pada ujicoba kali ini siswa diberikan jatah makanan untuk bulan puasa, yaitu 1 bungkus snack biscuit, 1 butir telur ayam rebus, 1 bungkus energen dan 1 bungkus kurma.
Dua sekolah yang disasar BGN adalah SDN 1 Kerobokan Kelod dan SDN 2 Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara. Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 09.00 wita ini langung dibawah pengawasan BGN, turut hadir Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung, Kodim 16/11 Badung serta pihak kepolisian.
Berdasarkan data yang diperoleh jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ujicoba MBG ini dari SDN 1 Kerobokan Kelod sebanyak 212 siswa dan SDN 2 Kerobokan Kelod sebanyak 316 siswa. Tiap siswa diberikan sebuah tas warna hijau yang berisikan 1 bungkus snack biscuit, 1 butir telur ayam rebus, 1 bungkus energen dan 1 bungkus kurma.
Kadisdikpora Badung I Gusti Made Dwipayana yang hadir langsung pada kegiatan tersebut mengatakan, uji coba program MBG sepenuhnya dilaksanakan oleh BGN. Untuk jenis makanan sehat yang diberikan adalah menu bulan puasa.
“Menu yang diberikan adalah standar pusat untuk bulan puasa. Bagi siswa yang tidak berpuasa boleh langsung di makan, sedangkan untuk siswa yang beribadah puasa bisa dibawa pulang,”kata Dwipayana. Saat ini dari dua dapur sehat yang dibagun BGN di Kuta Utara baru beroperasi satu dapur sehat, yang berada di Banjar Pengubengan, Kerobokan.
Untuk satu dapur sehat yang bekerjasama dengan Yayasan ini untuk melayani 3 ribu siswa. Sesuai Juklak Juknis lanjut dia, pemerintah daerah diminta untuk menyiapkan sarana dan prasarana, seperti siswa sasaran, tempat cuci tangan, serta tempat transit makanan sebelum dibagikan kepada siswa.
Untuk mempercepat pelaksanaan program MBG gratis di Badung, khususnya pada wilayah yang belum terjangkau, Pemkab Badung telah bersurat ke BGN untuk membantu sarana dan prasarana, sedangkan operasionalnya tetap dilaksanakan oleh BGN.
Tak hanya Pemkab Badung, menurut Dwipayana pihak Kodim 16/11 Badung juga menyampaikan surat yang sama. Akan tetapi sampai saat ini belum ada jawaban. (lit)