
KLUNGKUNG – Dalam upaya menjaga situasi keamanan dan kedamaian masyarakat (sitkamtibmas) serta kelancaran lalu lintas (kamseltibcar lantas) menjelang Idul Fitri 1446 H dan rangkaian Hari Suci Nyepi, Polres Klungkung menggelar rapat koordinasi lintas sektoral,Senin (17/3/2025) bertempat di di Aula Jalaga Dharma Pandhapa.
Rapat membahas rencana Operasi Ketupat Agung 2025. Rapat ini dihadiri oleh Bupati Klungkung, I Made Satria, bersama jajaran TNI-Polri, serta instansi terkait.
Pada rapat tersebut Bupati Satria menekankan pentingnya koordinasi dan sinergi antar instansi guna menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat selama perayaan keagamaan.
“Bangun komunikasi yang efektif dan segera tanggap dalam menghadapi setiap potensi gangguan keamanan. Laksanakan patroli rutin di wilayah yang berpotensi rawan, serta memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat, khususnya di tempat ibadah, pusat perbelanjaan, dan jalur transportasi utama,” ujar Bupati.
Terkait arus mudik dan balik, ia menegaskan perlunya rekayasa lalu lintas yang tepat serta penempatan posko pengamanan di titik strategis. Selain itu, kesiapan menghadapi potensi bencana alam dan keadaan darurat juga menjadi perhatian utama, termasuk koordinasi dengan instansi kesehatan untuk memastikan layanan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Bupati menambahkan umat Hindu melaksanakan rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi dengan penuh khidmat, mulai dari pelaksanaan melasti,
pengerupukan, sipeng (Catur Bratha Penyepian), dan ngembak Nyepi. Penyedia jasa transportasi (darat dan laut) tidak diperkenankan beroperasi selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi sejak 29 -30 Maret 2025 pukul 06.00 wita.
Lembaga penyiaran radio di Kabupaten Klungkung tidak diperkenankan bersiaran selama Nyepi berlangsung.Dilarang membunyikan petasan, pengeras suara, bunyi-bunyian, atau lampu penerangan. Masyarakat diimbau untuk tidak bepergian keluar rumah, kecuali untuk kepentingan darurat.
Pelaksanaan pawai ogoh-ogoh dibatasi hanya dalam wilayah banjar/desa adat, tanpa petasan, minuman keras, dan sound system yang berlebihan. Pecalang dan aparat keamanan bertugas menjaga ketertiban selama Nyepi, berkoordinasi dengan linmas desa dan instansi terkait.
Umat Islam yang melaksanakan ibadah sholat tarawih diimbau untuk berjalan kaki ke tempat ibadah terdekat, menggunakan lampu penerangan terbatas, dan tidak memakai pengeras suara. Masyarakat umum diimbau untuk menghormati seluruh ketentuan Nyepi dan menjaga suasana tetap damai dan kondusif.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Klungkung untuk bersama-sama menaati ketentuan ini demi menjaga ketertiban, keamanan, dan keharmonisan antar umat beragama. Dengan koordinasi yang baik serta komitmen yang kuat dari seluruh pihak, saya yakin pengamanan Idul Fitri dan perayaan Hari Suci Nyepi tahun ini dapat berjalan dengan sukses, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah dan perayaan dengan penuh suka cita dan rasa aman,” demikian Bupati Satria. (yaan)