
JAKARTA – Bawaslu Bali secara resmi menyerahkan laporan akhir program kerja Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi, Pendidikan, dan Pelatihan (SDMOD) kepada Bawaslu Republik Indonesia, Kamis (13/3/2025).
Delegasi Bawaslu Bali, Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi, Pendidikan dan Pelatihan Bawaslu Bali, I Nyoman Gede Putra Wiratma menyatakan bahwa Laporan ini menjadi bentuk pertanggungjawaban atas seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan selama periode kerja, sekaligus menjadi refleksi atas komitmen Bawaslu Bali dalam membangun demokrasi yang kuat dan berintegritas.
Anggota Bawaslu Bali tersebut menegaskan bahwa peran Bawaslu tidak hanya sebatas bekerja berdasarkan tahapan pemilu semata, tetapi lebih dari itu, Bawaslu adalah pekerja demokrasi.
“Artinya, tugas dan tanggung jawab Bawaslu terus berjalan, baik di dalam maupun di luar tahapan pemilu, guna memastikan proses demokrasi di Indonesia berjalan dengan jujur, adil, dan berkesinambungan,” kata Wiratma saat ditemui di Kantor Bawaslu Republik Indonesia.
Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai program pengembangan sumber daya manusia, organisasi, serta pendidikan dan pelatihan yang telah dilakukan sepanjang tahun 2024. Bawaslu Bali telah melaksanakan berbagai pelatihan bagi pengawas pemilu di tingkat kabupaten/kota sampai dengan pengawas TPS, dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas pengawasan.
Selain itu, Bawaslu Bali juga aktif dalam memperkuat kelembagaan organisasi dengan berbagai inovasi dan strategi, termasuk penguatan koordinasi antar-lembaga.
“Ini menjadi langkah strategis dalam memastikan setiap kebijakan dan program dapat berjalan secara efektif serta memiliki dampak nyata dalam penguatan demokrasi di tingkat daerah,” tegas Komisioner Bawaslu yang akrab disapa Dodo itu.
Wiratma juga menjelaskan, penyerahan laporan akhir ini juga mencakup berbagai tantangan yang dihadapi selama proses pelaksanaan program, termasuk kendala anggaran dan keterbatasan sumber daya.
“Namun, kami tetap berkomitmen untuk mencari solusi terbaik agar program-program yang telah dirancang tetap berjalan dan memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas dan literasi kepada publik terkait pengawasan pemilu,” jabar Anggota Bawaslu Bali tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Tenaga Ahli SDMO Bawaslu Republik Indonesia, Muhamad Arifin Zaenal menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras Bawaslu Bali dalam membangun sistem pengawasan yang lebih profesional dan transparan.
Arifin menekankan pentingnya kesinambungan program pendidikan dan pelatihan, agar Bawaslu tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga demokrasi, bukan hanya saat pemilu berlangsung, tetapi juga dalam dinamika politik sehari-hari.
Saya sepakat bahwa demokrasi bukan hanya tentang hari pemungutan suara, tetapi juga bagaimana setiap tahapan, kebijakan, serta partisipasi masyarakat dikelola dengan baik,” pungkas Arifin.(arn/jon)