
BULELENG – Dua Festival di Kabupaten Buleleng yakni Pemuteran Bay Festival dan Lovina Festival yang digelar rutin Pemkab Buleleng melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) tahun 2025.
Tak hanya membuat bangga, masuknya dua festival dalam kalender of event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kratif (Kemenparekraf) Republik Indonesia juga menjadi peluang luar biasa bagi sektor pariwisata Buleleng yang berkembanng pesat paska Pandemi Covid-19.
“KEN merupakan program nasional, mempromosikan Destinasi Pariwisata Indonesia melalui berbagai acara antara lain seni budaya, karnaval dan kuliner yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia sejak tahun 2021,” tandas Kepala Dinas Pariwista Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara usai rakor bersama Perumda Swatantra, PT. Pelindo III Celukan Bawang terkait sarana pendukung kegiatan Kapal Pesiar di Pelabuhan Celukan Bawang, Sabtu (1/3/2025).
Selain rasa bangga, mantan Kadisbud Buleleng juga mengapresiasi masuknya Pemutaran Bay Festival dan Lovina Festival dalam KEN tahun 2025 sebagai wujud nyata dukungan pemerintah pusat melalui Kemenparekraf Republik Indonesia terhadap upaya Pemkab Buleleng dalam mengembangkan potensi pariwisata.
“Sejak tahun 2023, kita secara rutin menggelar Lovina Festival dan mengusulkan agar festival yang digelar bersama stake holder terkait untuk mengexpolre destinasi pariwisata Pantai Lovina berikut desa penyanga ini bisa masuk dalam Karisma Event Nusantara. Astungkara, Lovina Festival yang digelar rutin diseputaran Bulan Juli – Agustus dan Pemuteran Bay Festival yang digelar rutin Bulan November-Desember bisa masuk dalam KEN tahun 2025 sesuai pengumuman resmi Kemenparekraf Republik Indonesia,” jelasnya.
Sesuai rencana, Pemuteran Bay Festival akan diselenggarakan pada Bulan November 2025, sementara Lovina Festival pada tanggal 16-24 Juli 2025.
Kadispar Dody Sukma menambahkan, pencapaian ini merupakan kebanggaan sekaligus tantangan bagi Buleleng dalam penguatan posisi sebagai destinasi parisiwata dengan potensi kekayaan seni budaya serta pesona alam yang eksotis dan banyak keunikan.
“Selain berkoordinasi terkait sarana prasarana penunjang dengan stake holder terkait, untuk memperkuat dayu tarik festival juga akan dilakukan penjajagan kerjasama, kolaborasi dengan daerah lain seperti Banyuwangi, Lombok Barat dan Ponorogo,” ungkapnya.
Disamping pemberdayaan UMKM melalui stand promosi, pada Lovina Festival juga disajikan pertunjukan seni budaya khas Buleleng dan kesenian dari daerah lain seperti Tari Gandrung dan Reog Ponorogo.
“Kami ingin meciptakan festival kolaboratif, yang tidak hanya menampilkan seni budaya khas Buleleng, tapi juga seni budaya Nusantara agar semakin menarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Buleleng sesuai tageline kami Yuk Ke Buleleng,” pungkasnya. (kar/jon)