![](https://i0.wp.com/wartabalionline.com/wp-content/uploads/2025/02/Pastikan-jaringan-internet-stabil-petugas-Diskominfosanti-rutin-lakukan-monitoring.jpg?fit=800%2C514&ssl=1)
BULELENG – Berbagai terobosan dilakukan Pemkab Buleleng melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosanti) dalam mendukung digitalisasi layanan masyarakat pada berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) termasuk Distinasi Tujuan Wisata (DTW).
Selain pemenuhan sarana dan prasarana, Diskominfosanti juga terus mengakselerasi digitalisasi dengan memperluas layanan internet sehingga masyarakat tidak hanya dapat merasakan kehadiran digitalisasi tapi juga merasakan manfaatnya.
“Berbagai terobosan ini kita lakukan untuk meningkatkan akses informasi, mendukung sistem e-tiketing dan memperkuat palayanan publik berbasis digital,” tandas Kepala Diskominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan usai membuka rapat evaluasi, Selasa (18/2/2025).
Kadiskominfosanti Suwarmawan didampingi Made Kunayanti selaku Kabid Infrastruktur dan Layanan SPBE menegaskan, monitoring dan evaluasi yang rutin dilaksanakan ini merupakan salah satu wujud komitmen jajaran Diskominfosanti untuk memastikan layanan internet berjalan lancar.
“Sejak Januari hingga awal Februari, kami telah melaksanakan touring ke semua titik layanan UPT untuk memastikan akses internet aman dan lancar, serta dapat dimanfaatkan secara maksimal seperti unit Disdikpora, Puskesmas serta unit Dinas Pertanian termasuk Balai Penyuluh Pertanian,” terangnya.
Sementara untuk DTW, penguatan layanan internet diharapkan dapat mendukung penggunaan sistem e-Tiketing yang terintegrasi dengan digitalisasi.
Hingga saat ini, menurut Suwarmawan, Diskomifosanti Buleleng telah menyediakan akses internet pada 70 titik, meliputi 59 UPT dan 11 DTW.
“Masih terdapat lima titik pada UPT yang sedang dalam tahap penyelesaian karena merupakan lokasi baru, namun ditergetkan seluruh titik layanan sudah bisa dimanfaatkan awal Maret 2025,” tandas Suwarmawan dibenarkan Made Kunayanti.
Selaku Kabid Infrastruktur dan Layanan SPBE, Kunayanti menyebutkan salah satu tantangan terbesar dalam penyediaan layanan internet adalah adanya ‘blank spot’ pada beberapa lokasi, terutama DTW yang ada di daerah terpencil.
“Kami berharap dengan jaringan internet yang kami sediakan dapat mengurangi kendala blank spot tersebut,” tandasnya.
Kunayanti menambahkan, selain faktor geografis, cuaca ekstrem juga menjadi tantangan dalam pengoperasian layanan internet, serperti gangguan jaringan saat hujan deras termasuk putusnya kabel yang membutuhkan waktu untuk perbaikan.
“Untuk mengatasi kendala ini, Diskominfosanti rutin melakukan monitoring secara langsung atau melalui aplikasi MRTG untuk memastikan koneksi tetap setabil. Kami berharap layanan ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan di UPT layanan termasuk DTW dalam mendukung transformasi digital diberbagai sektor dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tandasnya.
Diskominfosanti Buleleng berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan sekaligus mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga sarana informasi yang ada untuk tetap stabilnya jaringan internet, sehingga dapat diakses dengan baik serta bermanfaat. (kar/jon)