
TABANAN – Kebijakan pemerintah pusat melakukan efisiensi terutama proyek fisik berimbas terhadap Tabanan. Pasalnya banyak proyek fisik terutama jalan maupun irigasi dananya bersumber dari dana alokasi khusus (DAK).
Ada lima proyek jalan dan tiga proyek irigasi yang akan dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Penataan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) dipangkas dan ditunda
Tertundanya pengerjaan proyek fisik seperti perbaikan jalan dan saluran irigasi gegara imbas turun Inpres (Instruksi Presiden) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD Tahun anggaran 2025.
Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan I Made Dedy Dharmasaputra menyebut adanya Inpres nomor 1 tahun 2025 tersebut membuat beberapa anggaran proyek fisik di Tabanan yang bersumber dana alokasi khusus (DAK) pusat terpotong.
Misalnya DAK penugasan bidang irigasi untuk kegiatan fisik dan non fisik yang diawal pada APBD induk sudah direncanakan akan dikerjakan pada 3 titik di Tabanan.
Dengan pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi hingga penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai (SDA WS) dengan nilai total Rp 10, 8 Miliar lebih.
“Awal anggaran DAK pusat untuk proyek irigasi sebesar Rp 10,8 miliar untuk tiga proyek irigasi, namun muncul Inpres sehingga semua proyek fisik dan non fisik tertunda pelaksanaannya,” ungkap Dedy, Senin (17/2/2025).
Begitu Pula dengan pengerjaan proyek fisik infrastruktur jalan dengan anggaran DAK pusat yang direncanakan di awal APBD induk akan dikerjakan pada 5 titik rekonstruksi jalan dengan panjang 12,179 Kilometer juga batal dapat terlaksana pada tahun ini.
Rinciannya, pengerjaan fisik jalan yang batal dikerjakan yakni ruas jalan tegal Linggah menuju Pucak Sari Penebel 3,3 Km dengan anggaran Rp 8,4 Miliar. Ruas jalan Bengkel Anyar menuju Pura Tamba Waras, Penebel sepanjang 0,649 Km senilai Rp 2,347 Miliar.
Proyek jalan Tangguntiti menuju Beraban Selemadeg Timur sepanjang 2,3 Km senilai Rp5,9 Miliar. Tangguntiti menuju Pantai Beraban, Selemadeg Timur sepanjang 3,100 Km senilai Rp 9.3 Miliar dan terakhir ruas jalan Antosari menuju Bade Gede, Selemadeg sepanjang 2,830 Km senilai Rp 8,261 Miliar.
“Dari lima titik pengerjaan ruas jalan tersebut yang menghabiskan anggaran sekitar Rp34,2 miliar semuanya berasal dari DAK pusat harus batal dikerjakan,” tandasnya.
Padahal sebelumnya , dalam anggaran induk , Dinas PUPRPKP Tabanan sudah merancang sepuluh proyek jalan dengan panjang 19,32 Km dengan nilai Rp 54,708 Miliar lebih. Kini hanya tersisa lima proyek jalan yang bersumber dari BKK maupun APBD Tabanan tahun 2025. (jon)