
BADUNG – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Kuta Selatan terus mengalami peningkatan di setiap bulannya. Dari 48 kasus di bulan Desember 2024, naik menjadi 117 kasus di bulan Januari 2025.
Mengutip Surat UPTD Puskesmas Kuta Selatan Nomor 400.7.9/297/PUSKKUTSEL Hal Informasi Peningkatan Kasus DBD, di bulan Januari 2025, angka tertinggi terjadi di wilayah Kelurahan Jimbaran dengan jumlah sebanyak 42 kasus. Kemudian disusul Kelurahan Benoa dengan jumlah 31 kasus, Desa Pecatu 22 kasus, Desa Ungasan 15 kasus, Desa Kutuh 4 kasus, dan Kelurahan Tanjung Benoa 3 kasus.
Di samping itu, dalam surat yang ditujukan kepada Camat Kuta Selatan dan Lurah/Perbekel se-Kuta Selatan itu juga disampaikan hasil pencatatan kasus pada Minggu I bulan Februari 2025. Yang mana totalnya, sudah mencapai angka 50 kasus.
Dengan rincian yakni 21 kasus di Kelurahan Benoa, 19 kasus di Kelurahan Jimbaran, 6 kasus di Desa Ungasan, 2 kasus di Desa Pecatu, serta masing-masing 1 kasus di Desa Kutuh dan Kelurahan Tanjung Benoa.
Guna menangani kondisi tersebut, UPTD Puskesmas Kuta Selatan memberikan dua imbauan kepada masyarakat. Pertama, melakukan tindakan pencegahan penyakit DBD melalui Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus. Yakni Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang barang-barang berisiko menjadi tempat penampungan air (minimal seminggu sekali), serta melakukan kerja bakti pembersihan lingkungan.
Sedangkan kedua, apabila ada masyarakat yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit DBD, agar segera menghubungi UPTD Puskesmas Kuta Selatan. Yaitu melalui nomor telepon (0361) 771957, 08123673203, atau 085215655450 untuk tindak lanjut penanganan sesuai prosedur dan Pemantauan Etimologis (PE), sehingga penyakit DBD diharapkan tidak meluas.
Camat Kuta Selatan, I Ketut Gede Arta tidak menampik ada surat tersebut. Kata dia, itu juga merupakan salah satu tindak lanjut dari Mini Lokakarya Lintas Sektor yang dilaksanakan belum lama ini. Melalui surat bersangkutan, warga di seluruh desa/kelurahan diharapkan dapat meningkatkan perhatian kepada DBD.
Salah satu diantaranya yakni dengan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Bukan hanya di tempat tinggal masing-masing, melainkan juga di lingkungan sekitar. “Berkenaan dengan itu, kini banyak masyarakat sudah mulai melaksanakan kegiatan gotong-royong di lingkungan sekitar. Kami harap, kesadaran ini dapat meningkat dan semakin meluas,” ungkapnya.
Gede Arta juga mengungkapkan bahwa di musim seperti sekarang ini, kemunculan sarang nyamuk menjadi hal yang sangat berpotensi terjadi. Karenanya, dia mengajak masyarakat untuk bergerak melakukan PSN dengan 3M Plus. “Jangan sampai ada genangan air yang kemudian menjadi sarang nyamuk,” pungkasnya. (adi,dha)