![](https://i0.wp.com/wartabalionline.com/wp-content/uploads/2025/02/5687-lit-Anak-Agung-Ngurah-Ketut-Agus-Nadi-Putra.jpg?fit=960%2C672&ssl=1)
MANGUPURA – Bencana yang terjadi beberapa hari ini di Kabupaten badung, juga menjadi perhatian lembaga DPRD Badung. Wakil Ketua I DPRD Badung, Anak Agung Ngurah Ketut Agus Nadi Putra mengharapkan penanganan bencana di Badung dilaksanakan secara cepat, tepat dan tuntas.
“Kalau dilihat dari tahun ke tahun, bencana di Kabupaten Badung cukup meningkat baik itu banjir, pohon tumbang, longsor serta rumah roboh akibat angin kencang ini, kami dari dewan berharap pemerintah memberikan perhatian khusus pada warga yang terkena bencana ini. Perhatian khusus ini seperti apa? Bagaimana masyarakat yang terkena bencana itu biar dia mendapatkan suatu pelayanan cepat dan tepat yakni prosesnya bisa dipercepat,” ujar pria yang akrab disapa Turah Tut, Selasa (11/2).
Lebih lanjut dikatakan, kadang-kadang masyarakat yang sudah kena bencana dia sudah melapor, tapi responnya sangat lambat. “Kadang masyarakat tidak tahu kemana dia harus melapor, prosesnya seperti apa. Kadang penanganannya disini ada BPBD, tapi juga kadang pelimpahannya ada ke OPD lain, nah ini tatanan mekanismenya masyarakat tidak tahu dan pengelolaan anggarannya ada Di BKAD,”terangnya.
Ia juga mengatakan, jika koordinasi antar OPD ini tidak bagus akan memperlambat penanganan bencana. “Kami berharap kepada Pemkab Badung bagaimana caranya memberikan pelayanan yang khusus terhadap masyarakat kita yang terkena bencana di Kabupaten Badung. Pelayanan khusus ini adalah masyarakat di bantu kepengurusan proposalnya dari tingkat bawah. Jangan sampai masyarakat yang sudah terkena bencana disuruh mengurus. Mereka yang sudah kena bencana disuruh mengurus surat-surat kesana kemari kan kasihan. Inilah sikap cepat yang harus diambil oleh aparatur baik dilingkungannya, desa, BPBD serta OPD lainnya,” pintanya.
Politisi asal Kerobokan ini juga mendorong anggaran kebencanaan di Kabupaten Badung bisa ditingkatkan. “Untuk membantu penanggulangan kebencanaan ini, perlu adanya sinergitas di tingkat bawah. Kita ketahui bersama BPBD saat ini sangat kewalahan mengatasi bencana yang begitu banyak. Kami sarankan tripika di kecamatan serta unsur desa dan kelurahan paling tidak membentuk tim membantu warga yang terkena bencana. Untuk di kelurahan mungkin bisa memanfaatkan para tenaga kebersihannya kelurahan serta menyiapkan sarana serta prasarana seperti gergaji mesin untuk memotong pohon,” paparnya. (litt)