![](https://i0.wp.com/wartabalionline.com/wp-content/uploads/2025/02/bali-scaled.jpeg?fit=2560%2C1920&ssl=1)
BADUNG – Digitalisasi adalah sebuah tantangan sekaligus peluang dalam pengembangan sebuah usaha. Jika ingin tetap eksis dan mampu bersaing, maka adaptasi terhadap digitalisasi ditegaskan sebagai sebuah keharusan. Demikian disampaikan seorang pemuda asal Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Made Rico Yuwan Sukses Putra.
Mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya ini mengatakan, adaptasi itu pun sudah dilakukannya dalam menjalankan usaha jasa transportasi pariwisata PT Bali Sukses Transportasi. Karena disadari, di masa sekarang ini banyak pelanggan cenderung mencari informasi jasa transportasi secara online.
“Digitalisasi ini sebenarnya menjadi peluang baik ke depannya. Banyak pelanggan, termasuk dari luar negeri, sekarang ini mencari transportasi melalui online,” ungkap Direktur PT Bali Sukses Transportasi ini.
Dijelaskannya pula, PT Bali Sukses Transportasi adalah salah satu mitra Bandara I Gusti Ngurah Rai yang sudah 22 tahun beroperasi di terminal internasional dan domestik. Secara perkembangannya, digitalisasi terbilang telah merubah strategi marketing yang dilakukan. Dari awalnya yang masih bersifat tradisional, kini promosi dilakoni pula melalui laman website sendiri serta menggandeng agen perjalanan berbasis daring seperti tiket.com dan Traveloka.
Atas perkembangan itu, maka saat ini jumlah pelanggan yang melakukan pemesanan langsung melalui konter hanyalah 30 persen di antaranya. Selebihnya, yakni sebanyak 70 persen, melakukan pemesanan secara online. “Bookingan online yang sudah kami terima dari jauh-jauh hari, tentunya dapat kami sikapi dengan persiapan yang jauh lebih matang. Baik itu secara armada, maupun driver,” ungkap pemuda penerima beasiswa Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tersebut.
Namun ditegaskannya pula, digitalisasi tersebut tentunya harus dibarengi dengan pemberian layanan yang optimal. Mulai dari ketika menerima bookingan, hingga pelayanan transportasi yang diberikan. “Kami semua, baik pengemudi maupun karyawan, selalu harus mengedepankan SOP perusahaan,” tegas pimpinan dari usaha transportasi dengan armada tidak kurang dari 100 unit tersebut.
Layanan dimaksud, termasuk dalam menyikapi kemungkinan adanya barang milik pelanggan yang tertinggal dalam armada. Dia memastikan, barang bersangkutan akan dikembalikan 100 persen. Bahkan jika ada driver yang ketahuan nakal, maka driver bersangkutan dipastikan akan diberhentikan. “Untuk SDM, kami juga rutin lakukan evaluasi. Kami lakukan meeting setiap bulan untuk mengingatkan kembali mengenai SOP perusahaan. Ini kami lakukan untuk menjaga standar pelayanan, karena penilaian pelanggan sangat mempengaruhi,” pungkasnya. (adi)