DENPASAR – Ada dua keputusan penting yang mencuat dari hasil Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Bali yang digelar baru-baru ini di Denpasar itu, melibatkan . Pengurus Kabupaten/Kota Kodrat seluruh Bali itu-Bali tersebut.
Menurut Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov Kodrat Bali,Agung Bagus Tri Candra Arka, dua keputusan tersebut berisikan yakni agar bela diri tarung derajat tetap eksis di kalangan siswa dari tingkat SD, hingga SMA/SMK.
Dengan demikian harus rutin mengikutsertakan atlet dalam kejuaraan antar pelajar atau Porjar serta mendirikan ekstrakurikuler di berbagai sekolah di Bali.
“Pasalnya, Porjar itu memiliki peran yang sangat penting. Dengan adanya Porjar, artinya pendidikan dan pembinaan usia dini terlaksana dengan baik,” kata Tri Candra Arka yang akrab disapa Gung Cok itu saat dihubungi, Senin (27/1/2025).
Bagi dirinyap, ini adalah proyeksi jangka panjang dan bertahap. Dari Porjar selanjutnya menuju Kejuaraan Provinsi (Kejurprov), Porprov Bali selanjutnya Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Itu proyeksi jangka panjang pembinaan dan prestasi agar tarung derajat eksis dan beri kontribusi positif bagi Bali dalam setiap ajang PON,” sebutnya.
Pria yang juga Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali Ini menambahkan, keputusan kedua yakni Kodrat Bali menargetkan dalam ajang nasional di tahun 2025 ini, tarung derajat tetap menjaga tradisi medali emas.
Diakuinya, ada dua agenda nasional di tahun ini yakni Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas).
“Para juara di Porjar Bali tahun ini akan kami siapkan untuk Popnas dan selanjutnya untuk Pomnas. Kami menginstruksikan kepada seluruh pelatih untuk mendata atletnya yang masih kuliah,” papar Kabid Binpres KONI Bali itu.
Dalam keputusan kedua itu juga turut disinggung persiapan Porprov Bali 2025 mendatang terutama kelas yang dipertandingkan.
“Khusus di kelas tarung putra-putri masih mengacu dengan PON 2024. Namun sekarang ada tambahan 2 seni gerak putra-putri. Umur minimal dan maksimal di kelas tarung yakni 15 sampai 27 tahun. Sedangkan di seni gerak minimal 14 tahun,” pungkas Gung Cok. (ari/jon)