TABANAN – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah resmi memecat kadernya yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Tabanan periode 2021-2025, I Made Edi Wirawan. Selain itu juga dua kader lainnya yakni Ketua PAC PDIP Pupuan I Putu Arya Koliarta dan I Wayan Tresna, bendahara PAC Kerambitan
Sekretaris DPC PDIP Tabanan, I Nyoman Arnawa ketika dikonfirmasi membenarkan pemecatan tiga kader PDIP Tabanan tersebut. Pemecatan dilakukan DPP yang memiliki kewenangan hal tersebut berdasarkan usulan dari bawah. Ketiga kader yang dipecat tersebut dinilai telah melanggar AD/ART partai dengan mendukung calon lain dalam Pilkada kemarin .
“Ya kami sudah menerima surat dari DPP dan kami selaku kader di DPC bertanggung jawab menjalankan rekomendasi tersebut,” katanya di sela-sela kegiatan penanaman seribu pohon di Marga, Kamis (23/1).
Dijelaskan, pemecatan tersebut juag sudah sesuai dengan mekanisme di partai. Pihaknya bersama Badan kehormatan Partai DPC PDIP telah memanggil ketiga kader tersebut untuk melakukan klarifikasi, namun tidak hadir. Surat dari DPP juga sudah dilayangkan kepada yang bersangkutan.
“Kami sudah memanggil ketiganya untuk dimintakan klarifikasi, namun tidak pernah hadir, maka kasusnya dilanjutkan. saya yang memimpin langsung dan menunggu namun tidak pernah hadir ,” tandasnya
Sementara Edi Wirawan yang dikonfirmasi terpisah soal pemecatannya tersebut juga tidak banyak memberikan komentar. Ia menegaskan, dirinya tidak akan melakukan upaya perlawanan atau mencari pembenaran.
“Saya mengikuti proses saja. Saya legowo. Saya siap menjalankan apapun itu keputusan partai, itu yang terbaik,” kata Edi Wirawan.
Ia mengaku sudah menerima surat pemecatannya tersebut beberapa hari lalu melalui staf DPC PDIP Tabanan yang datang ke rumahnya.
“Saya tidak menerima (langsung). Diserahkan staf DPC. Kalau tidak salah dua hari lalu,” sebutnya.
Meski demikian, Edi mengaku sudah membaca isi surat pemecatannya tersebut. Termasuk alasan dirinya dipecat sebagai kader PDIP karena melakukan manuver politik lantaran mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati dari partai lain.
Tapi, apapun itu, Edi kembali menegaskan bahwa dirinya legowo dengan keputusan PDIP tersebut.
“Artinya beda pilihan. Saya merasa tidak ada membackup salah satu pasangan calon,” ujarnya.
Soal karir politiknya ke depan, Edi mengaku hendak rehat terlebih dulu dan lebih fokus pada keluarga.
“Saya masih cooling down di politik,” pungkasnya. (jon)