Heni Julaeha
JEMBRANA – Heni Julaeha, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kelurahan Loloan Timur, Kabupaten Jembrana mendapat perlakuan kasar dari majikannya di Arab Saudi.
Selama 6 bulan bekerja sebagai asisten rumah tangga, Heni Julaeha kerap disiksa, gajinya tidak dibayarkan secara penuh.
Ia juga tidak boleh memegang handpone, paspornya ditahan oleh majikannya. Beruntung ia berhasil dipulangkan oleh pihak Kedutaan RI di Arab Saudi. Juga berkat pertolongan sesama PMI di Arab Saudi.
Kepala Bidang Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja (P3T) Disnakerperin Jembrana, I Putu Agus Arimbawa, mengatakan pentingnya pelajaran dari kasus ini.
“Kejadian ini termasuk luar biasa di Jembrana. Ada upaya mengubah domisili korban sehingga terkesan bukan warga Jembrana. Kasus ini sudah kami koordinasikan dengan BP3MI dan laporan juga telah masuk ke Polda Bali,” kata Arimbawa, Rabu (22/1/2025).
Menurutnya, Kasus yang menimpa Heni mengarah pada dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Selain itu, terdapat unsur kekerasan fisik dan upaya jual beli dengan memindahkan identitas korban.
“Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk selalu mengikuti prosedur resmi saat bekerja di luar negeri. Bekerja di luar negeri tidak selalu indah. Ikuti prosedur dengan benar dan hindari jalur non-prosedural,” demikian Arimbawa.
Anggota DPRD Jembrana Haji Yunus yang juga berperan dalam upaya pemulangan Heni, menyampaikan, kabar warga Jembrana di Arab Saudi mengalami perlakuan kekerasan ia dapatkan dan langsung menghubungi Dinas Tenaga Kerja.
“Kami langsung berkomunikasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan meminta bantuan kepada teman yang ada di DPR RI Komisi IX untuk mengakses jalur lintas negara sehingga pemulangan Heni dapat berjalan,” ujar Haji Yunus.
Kepada petugas Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jembrana, Heni mengaku majikannya kerap bertindak kasar kepada dirinya.Kadang ditendang, dipukul tanpa alasan yang jelas.
Bahkan Heni mengaku pernah dirawat di salah satu rumah sakit di Arab Saudi. Selain kekerasan fisik, Heni menyatakan sering menerima makian dengan kata-kata kotor yang dilontarkan majikannya.(ara,yan)