GIANYAR – Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan hingga menewaskan I Made Agus Aditya (26) di wilayah Tojan, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Jumat (17/1/2025).
Tersangka berinisial IMTY dan IKI asal Bajar Tegal, Tojan, Desa Pering, Blahbatuh dan IPS asal Banjar Corot, Buleleng, tinggal di Sibang Gede, Abiansemal. Dua pelaku sempat kabur ke Jawa.
Penangkapan pelaku dibeberkan Kapolres Gianyar AKBP Umar ke awak media, Kamis (23/1/2025). Ia mengungkapkan, berdasarkan barang bukti dan pemeriksaan rekaman digital di seputaran TKP, kasus pembunuhan dipicu laka lantas antara korban dengan seorang pelaku.
“Tersangka mengunakan dua motor dan terjadi laka dengan korban hingga cekcok,” ujar AKBP Umar.
Korban dan para tersangka ternyata dalam pengaruh minuman keras. Sebelum kejadian, I Made Agus Aditya minum-minum di depan sebuah minimarket dengan temannya sekitar pukul dari pukul 19.00 WITA. Setelah itu, ia Kembali mampir ke sejumlah kafe.
Sementara pelaku dan satu temannya pesta miras di wilayah Tojan. Karena salah satunya mabuk berat, ketiga tersangka mengantarkan pulang ke wilayah Pering.
“Sepulang dari mengantar temannya terjadi serempetan dengan korban berujung cekcok dan berkelahi,”ungkapnya.
Ketiga tersangka kewalahan lantaran korban jago bela diri. Bahkan, dalam rekaman CCTV korban meminta jangan main keroyok.
Karena kewalahan, IMTY mengeluarkan gunting dan menyabet korban. Ia sempat kabur menuju salah satu kafe di wilayah itu, tetapi berhasil dikejar oleh pelaku dan Kembali melakukan pengeroyokan.
Korban berlari ke arah motornya tapi kendaraannya ditendang oleh pelaku. Saat Agus Aditya terjatuh, kembali diserang oleh IKI dan IMTY termasuk menusuk pada leher.
“Dalam rekaman, beberapa kali korban terlihat lalu Lalang dalam kondisi berlumuran darah. Pelaku menyusul korban dan kembali menusuknya untuk memastikan korban meninggal,”sebutnya.
Kapolres menegaskan masih terus mendalami kasus ini.
“Kami akan dalami terus kasus ini dan melakukan rekonstruksi untuk lebih memperjelas perkara,” tegasnya.
Ia menyebut dari hasil visum RS Prof. Ngoerah, korban mengalami 17 luka tusukan di area punggung dan dada, serta di bagian leher menembus kerongkongan yang menjadi penyebab utama kematian. (jay)