MANGUPURA – Isu defisit yang kerap ditujukan kepada Pemkab Badung pada tahun 2024 tidak terbukti. Justru APBD Badung hingga tutup tahun anggaran 2024 membukukan Silpa (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) sebesar Rp366 miliar.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Badung IB Surya Suamba menjelaskan tahun anggaran 2024 telah dapat dilalui dengan baik, dengan tidak menimbulkan hutang. “Kita bersama seluruh jajaran OPD berhasil mengendalikan belanja, sehingga tidak menimbulkan hutang. Justru ada ada Silpa sebesar Rp 366 miliar,” kata Surya Suamba yang dikonfirmasi, Minggu (5/1/2025).
Diakuinya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya dari sektor pajak pada tahun 2024 belum bisa tercapai. Namun dengan melakukan pengendalian belanja yang baik, sehingga tidak terjadi defisit. Pengendalian belanja dengan tetap memprioritaskan belanja yang sifatnya mandatory seperti pendidikan, kesehatan, pegawai, infrastruktur dan lainnya.
“Untuk belanja yang sifatnya mandatory tetap menjadi prioritas, sedangkan kegiatan yang sifatnya tidak mendesak kita tunda terlebih dahulu,”ujarnya. Dengan pengendalian belanja yang terukur dan terarah, sehingga terjadi efisiensi dengan adanya Silpa sebesar Rp366 miliar. Tak hanya muncul Silpa, Badung juga bisa menyetor penambahan penyertaan modal di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali sebesar Rp200 miliar.
Sementara itu Kepala BPKAD Badung, Ida Ayu Istri Yanti Agustini menjelaskan target pendapatan tahun 2024 sebesar Rp 11,3 triliun lebih dan realisasinya sebesar Rp8,4 triliun. Belanja ditarget Rp 12 triliun lebih dan terealisasi Rp8,8 triliun, sehingga terjadi kekurangan defisit sebesar Rp377,2 miliar lebih.
Kekurangan anggaran ini ditutup oleh penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp993,9 miliar lebih, sehingga ada surplus anggaran sebesar Rp616,6 miliar. Nah, anggaran ini sebesar Rp 200 miliar lebih digunakan untuk penyertaan modal di BPD Bali. Dengan perhitungan ini muncul silpa sebesar Rp 366,6 miliar lebih. (lit,dha)