‘Aksi Bersih Sampah Laut’, di Pantai Kuta, Sabtu (4/1/2025). Aksi ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, serta Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata Zita Anjani.
BADUNG – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Badung menyelenggarakan kegiatan ‘Aksi Bersih Sampah Laut’, di Pantai Kuta, Sabtu (4/1/2025). Aksi ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, serta Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata Zita Anjani.
Untuk diketahui, kegiatan dilaksanakan sebagai respon terhadap kondisi pantai di Bali, khususnya Pantai Kuta dan sekitarnya. Yang mana pada saat ini, tengah diserbu sampah kiriman dari laut. Kondisi tersebut tentunya mengotori keberadaan pantai, dan mengganggu kenyamanan berwisata.
Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang ikut serta. Dia menyebut, hal itu merupakan wujud kolaborasi berbagai pihak.
“Kita ini negara kepulauan yang pantainya sangat luas. Acara ini merupakan bentuk kerja sama dan kolaborasi untuk menjaga tempat kita, lingkungan kita. Sebab, kalau (permasalahan sampah laut) ini tidak kita atasi, akan mengganggu lingkungan laut, kesehatan masyarakat, mengganggu pariwisata, dan pada akhirnya mengganggu kita untuk menuju swasembada pangan. Karena nanti akan lebih banyak sampah daripada ikannya kalau kita tidak bersih-bersih,” ujar Menteri Zulkifli pada kegiatan yang dihadiri pula Wakil Menteri LH Diaz Hendropriyono, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Gubernur Bali, Pangdam IX Udayana, Kapolda Bali, serta bupati walikota se-Provinsi Bali tersebut.
Sementara itu, Menteri LH/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq dalam laporannya menyampaikan, di setiap tahun, saat angin monsun barat berhembus di bulan Oktober-Maret, Bali mendapatkan kiriman sampah laut. Yang sebagian besar, adalah berasal dari luar Pulau Bali.
Karenanya, persoalan sampah laut di Bali bukan hanya persoalan lokal Bali. Tetapi merupakan persoalan nasional bahkan global. Mengingat sumber sampah laut tersebut berasal dari daerah lain, khususnya sungai-sungai di Pulau Jawa yang bermuara ke Laut Jawa, bahkan juga berasal dari negara lainnya.
Sampah-sampah tersebut, sambung dia, akan mengikuti arus dan terus bergerak ke timur. Kemudian lanjut ke selatan, dan sebagian terdampar di pantai Bali. Sedangkan sisanya, bergerak ke barat menuju Benua Afrika, terpantau sampai di Pulau Madagaskar.
“Aksi Bersih Sampah Laut pada hari ini akan menjadi momentum yang sangat baik untuk membangun komitmen bersama kita menangani sampah laut di Bali secara konkrit dan nyata. Ini diharapkan mampu mendorong terbangunnya budaya bangsa yang beradab, yang mampu mengelola sampahnya,” ujar Menteri Hanif.
Untuk diketahui, Aksi Bersih Sampah Laut dilaksanakan di Pantai Kuta dengan titik kumpul di area Shelter Kebencanaan Baruna. Para relawan dengan jumlah 2.620 orang terdiri dari kementerian/lembaga, P3E Bali dan Nusa Tenggara, pegawai OPD Provinsi Bali dan Kabupaten Badung, mahasiswa dan mahasiswi Poltekpar, siswa-siswi SMP, komunitas, tenaga kebersihan, satgas kebersihan, dunia usaha, pers, LSM, pegiat media sosial, dan masyarakat, semuanya bergerak bersama-sama mengambil sampah sepanjang pantai sepanjang 2,1 kilometer. Peserta terbagi ke dalam 10 zona dan mengumpulkan sampah secara terpilah untuk selanjutnya dilakukan penimbangan sesuai jenis sampah, kemudian diproses menjadi barang yang dapat digunakan kembali.
Untuk diketahui pula, di sela-sela penyelenggaraan aksi bersih tersebut, dilakukan pula penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara Kementerian LH/BPLH dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tentang Sinergitas Tugas dan Fungsi di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Kami berharap, apa yang kita lakukan bersama di Bali ini dapat menjadi percontohan dan pembelajaran yang baik bagi kabupaten/kota lain di seluruh Indonesia terutama dalam menyelesaikan permasalahan sampah laut di Indonesia,” tutup Menteri Hanif. (adi)