Aparat Polres Bangli melakukan pemeriksaan lokasi pembunuhan istri oleh suami di Dusun Bunutin,Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli
BANGLI– Ni Wayan Miarni (66) tewas di tangan sang suami I Ketut Dirga. Peristiwa itu meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan warga Banjar Bunutin, Desa Bunutin, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli,Bali.
Betapa tidak, korban meninggal dengan tragis, setelah dianiaya oleh suamnya sendiri, Rabu (25/12/2024). Informasi yang di dapat, kedua pasutri ini memang selama ini hubungannya tidak harmonis. Keduanya sering terlibat cekcok dan pertengkaran. Di kalangan masyarakat setempat,Dirga memang dikenal tempramen.
Ketidak harmonisan pasutri ini, dibenarkan Perbekel Bunutin I Ketut Librata Jaya. Saat dikonfirmasi awak media, Rabu (25/12/2024), hubungan pasang suami istri tersebut memang tidak akur selama ini.
Meksi demikian, dari hasil perkawinan, I Ketut Dirga dengan Ni Wayan Miarni dikaruniai dua 2 orang putra. Tapi kedua anaknya tinggal di luar Bali.Salah seorang anakna ada tinggal di Amerika dan anak keduanya tinggal di Jakarta.
baca juga :Cekcok, Pria di Bangli Nekat Bunuh Istri Lalu Gantung Diri
“ Keduanya (anaknya) tinggal di luar Bali, otomatis di rumah tersebut, mereka tinggal berdua,”tandas Librata Jaya.
Terkait penguburan Miarni, Librata Jaya mengatakan,masih menunggu kedatangan anaknya yang tinggal di Jakarta.
“Untuk rencana upacara penguburan masih menunggu kedatangan anaknya dari Jakarta. Sejauh ini belum ada konfirmasi kapan yang bersangkutan bisa pulang,” demkian Librata Jaya.
Dirga nekat membunuh istrinya, Ni Wayan Miarni (64) menggunakan palu dan batang kayu. Korban dipukul hingga bersimbah darah di halaman rumahnya.Peristiwa berdarah ini diduga dipicu cekcok antara Dirga dengan istrinya. Namun belum jelas apapemicu pasutri ini terlibat cekcok hingga membuat Dirga kalap.
Pelaku usai membunuh istrinya langsung bunuh diri dengan cara gantung dir menggunakani selendang di dalam jineng, dan melilitkan kabel yang berisi aliran listrik di kakinya.
Anehnya, peristiwa pembunuhan Ni Wayan Miarni pertama kali diketahui oleh anak korban, Ni Putu Eka Ananta yang berada di Jakarta. Ketika itu Eka Ananta sedang membuka kamera CCTV yang terpasang dihandponenya. Betapa terkejut dirinya begitu melihat sosok ibu kandunnya terkapar bersimbah darah di halaman rumah.
Miarni lalu menghubungi saksi I Komang Wiadnya untuk mengecek. Selanjutnya Wiadnya bersama saksi lainnya Dewa Eka Merta mengecek dan mendapati korban sudah bersimbah darah. Selanjutnya kasus ini dilaporkan ke Polres Bangli.(dus,yan)