DENPASAR – Bagi cabang olahraga (cabor) termasuk di dalamnya atlet dan pelatih yang selama ini menunggu pencairan bonus medali PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) diminta KONI Bali untuk sabar. Pasalnya pencairan bonus itu sendiri baru bisa direalisasikan pada tahun 2025 meski belum jelas bulannya.
Bahkan KONI Bali juga meminta polemik seputar pencairan bonus tersebut bisa diredam oleh masing-masing cabor terhadap atlet maupun pelatihnya. Saat ini memag para atlet dan pelatih cabor yang meraih medali PON 2024 lalu sudah mulai berteriak mempertanyakan kejelasan pencairan bonus itu.
Diakui Ketua Umum KONI Bali, IGN. Oka Darmawan bonus medali PON 2024 sudah diusulkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Sayangnya, jumlah nominal enggan diutarakan secara pasti.Termasuk total anggaran yang diusulkan kepada Pemprov Bali untuk pemberian bonus atlet peraih medali PON.
“Jumlah bonus yang akan diterima para atlet dipastikan lebih besar dari nilai bonus di PON Papua silam yakni Rp200 juta untuk bonus peraih medali emas perorangan,” tutur Oka Darmawan ketika dikonfirmasi, Kamis (21/11/2024).
Diakui mantan Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bali itu, untuk pencairan bonus dipastikan akan dilakukan tahun 2025 mendatang karena menunggu APBD Induk Pemprov Bali. Sedangkan untuk pembubaran kontingen PON rencananya akan dilakukan Desember mendatang.
“Perjuangan atlet Bali di ajang PON 2024 Aceh dan Sumatera Utara berhaisl membawa pulang 36 medali emas, 38 medali perak dan 60 medali perunggu. Kami apresiasi tinggi terhadap kerja keras seluruh tim Bali di ajang PON 2024 ini,” jelas Oka Darmawan.
Sejatinya, raihan 36 medali emas itu merupakan hasil gagal karena target dari KONI Bali sendiri tak lain yakni 45 medali emas. Padahal jumlah cabor yang ambil bagian lebih banyak dari pada jumlah cabor yang dipertandingkan di PON Papua tahun 2021 silam. (ari/jon)