BADUNG.- Beberapa pimpinan dan pelatih Dojang (klub) Taekwondo Indonesia di kabupaten Badung kembali dipanggil Ketua Umum Pengprov TI Bali, Laksama Pertama Angkatan Laut (Purn) Wayan Wetha. Berdasarkan surat yang diterima pimpinan dojang dan pelatih itu dipanggil karena ada polemik di Pengkab TI Badung.
Berdasarkan catatan di KONI Badung, Pengkab TI Badung memiiki 15 Dojang aktif membina atlet atas Keputusan Pengurus Pengkabnya.
Tapi ada 8 Dojang yang kabarnya tidak diakui TI Bali namun semua diakui KONI Badung dengan pertimbangan makin banyak yang ingin membina atlet TI akan semakin baik, demi kemajuan olahraga itu di masyarakat. Bupati Badung pun sepakat dengan pendapat KONI Badung itu.
Plt Pengkab TI Badung Made Sudana merasa heran dengan sikap TI Bali. Pertama mereka mengutarakan sebagai organisasi cabang olahraga (cabor) independen yang tidak terikat dengan siapapun termasuk KONI. Namun di lain pihak ikut cawe-cawe mengurus Pengkab TI Badung dan sejumlah atlet serta pelatihnya.
“Kalau masih memerlukan KONI, cabor itu seharusnya tunduk dengan AD/ART KONI, bukan kukuh dengan AD/ART sendiri,” kata Made Sudana yang juga Ketua Bidang Organisasi KONI Badung itu, saat dihubungi Kamis (14/11/2024).
Sebelumnya, Sekretaris Bidang Hukum dan Etika KONI Bali Yudi Atmika juga mengutarakan, semua cabor anggota KONI dan menggunakan dana pemerintah tidak ada yang independen.
Dalam pertemuan Pengprov TI Bali dengan KONI Badung merupakan pertemuan diprakarsai KONI Bali namun deadlock (buntu), Ketua Umum KONI Bali sudah menyampaikan setiap cabor yang ingin masuk KONI terikat dengan aturan KONI sendiri.
Dalam pertemuan tersebut KONI Badung siap mengikuti keinginan KONI Bali supaya diadakan Muskablub Bersama karena ada dualisme di Pengkab TI Badung, tetapi Pengprov TI Bali menolaknya. Mereka beralasan organisasi cabor (TI Bali) independent dan berhak mengurus dirinya sendiri.
Banyak pihak insan olahraga di Bali termasuk Ketum KONI Buleleng, Ketum KONI Tabanan dan Ketum KONI Gianyar menyayangkan sikap TI Bali. Selama ini mereka ikut Pekan Olahraga Nasionan (PON), Ikut Pekan Olahraga Provinsi Bali dan kegiatan olahraga lain atas nama KONI, sehingga TI Bali salah kalau menyatakan diri independen. (ari/jon)