GIANYAR – Ribuan warga dari tiga desa adat, yaitu Belega, Pasdalem dan Selat di wilayah Kecamatan Blahbatuh, menyatakan dukungan terhadap calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra-Anak Agung Mayun, serta calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Wayan Koster – I Nyoman Giri Prastha.
Dukungan dalam pernyataan kebulatan tekad memilih “Sane Mebaju Barak lan Sane Mebaju Selem” tersebut dilakukan di Balai Serbaguna, Desa Belega, Kecamatan Blahabtuh, Gianyar, Kamis (7/11/2024) sore.
Kedatangan Made Mahayastra didampingi Anak Agung Mayun bersama sejumlah politis PDIP, Ni Made Ratnadi, I Made Budiasa, I Putu Febriantara, Suciningsih, dan I Wayan Ardita disambut antusias masyarakat dengan beragam pertunjukan seni kerakyatan.
Warga pun menyatakan dukungannya dan berikrar kebulatan tekad dengan alasan berbagai program yang dijalankan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur publik di kota hingga pedesaan.
Sementara dalam orasinya, Made Mahayastra mengatakan banyak PR masih tertinggal terutama berkaitan dengan bantuan sosial untuk masyarakat. Ia berjanji akan menuntaskan pada periode berikutnya.
Selama kepemimpinannya di periode 2018-2023, Ketua DPC PDIP Gianyar tersebut menyatakan urusan kesehatan, Gianyar menjadi satu-satunya yang paling top di Bali, bahkan tingkat nasional.
Warga Gianyar bisa berobat gratis hanya menggunakam KTP atau KK saja.
“Banyak bupati di Indonesia studi tiru ke Gianyar. Mereka belajar bagaimana membuat program kesehatan gratis no limit. Bahkan, sing perlu ngae kartu. Cukup KTP saja. Sing ngelah KTP, KK juga bisa,” ujarnya.
Hasil survei, kepuasan publik paling tinggi terhadap program kesehatan ini.
“Banyak yang merasakan, kalau seseorang sakit, tidak ada jaminan dipastikan akan jatuh miskin. Banyak harta benda bisa terjual untuk membiayai pengobatan. Semenjak program bantuan kesehatan ini masyarakat tidak takut lagi untuk berobat ke rumah sakit,” jelas politisi asal Payangan ini.
Mahayatra tidak hanyak konsen terhadap program jaminan kesehatan, tapi juga infrastruktur rumah sakit. Saat ini kondisi bangunan RSUD Sanjiwani Gianyar telah berubah total menjadi lebih bagus dan nyaman. Terdapat berbagai alat kesehatan yang canggih didukung tim medis yang profesional dan ramah.
“Segala sisi kita benahi, sehingga saat chek-up kesehatan untuk paslon kepala daerah, yang layak hanya dua RSUD Sanjiwani dan RSUD Bali Mandara,” ungkapnya.
Berlanjut pada pendidikan, siapa pun warga Gianyar di tahun 2025 dijanjikan bisa berkesempatan mendapatkan beasiswa kuliah gratis di seluruh perguran tinggi negeri di Indonesia.
Berbagai biaya akan ditanggung, seperti laptop, UKT, uang bulanan, kos, hingga biaya wisuda, di perkirakan satu mahasiswa akan menghabiskan Rp 80 juta.
Tahun 2025 pilot projeknya dijatah 50 orang, dan di tahun 2026 1000 orang dan setiap tahun dijatah 1000 beasiswa.
“Kita tidak boleh terlambat untuk investasi dibidang SDM. Kita tidak bisa lihat hasilnya setahun dua tahun. Kita akan lihat 10 tahun lagi 15 tahun lagi. Masyarakat Kita akan menangkan kompetisi. Kalau tidak berinvestasi di bidang pendidikan kita akan tertinggal,” tegasnya.
Selain itu, di sektor pendidikan juga yang menjadi program paling top adalah angkutan gratis Gianyar Aman. Berkat angkutan tersebut, jumlah kecelakaan yang melibatkan siswa SMP menurun drastis. Selian juga pemberdayaan sopir angkutan.
Berkaitan infrastruktur, 2025 – 2026 tidak akan ada jalan rusak di Gianyar. Pihak telah berhitung dalam perbaikan jalan di Gianyar.
Mahayastra mengajak warga membayangkan Kantor bupati sekarang akan jadi hutan kota. Kantor bupati akan dipindah ke Gor Kebo Iwa. Semua kantor dan rumah dinas dijalan manik akan akan di pindahkan.
“Cukup 5 tower untuk menampung semua OPD di Gor Kebo Iwa. Nanti akan dilengkapi danau buatan. Semua itu akan selesai dikerjakam bertahap hingga mulai 2028. Hanya orang yang visioner yang mampu memikirkan itu,” terangnya.
Terkahir Mahayatra mengatakan apa yang ia sampaikan untuk memberikan gambaran kepada warga agar mereka ada bayangan apa yang akan dilakukan pemimpinnya kedepan.
“Biar mereka tahu nanti setalah jadi, kel kudyang ye, kel ngudyang ye, ape kel gae, engken kel pegaene,” tandas Mahayastra. (jay)