BADUNG – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Badung nomor urut 1, I Wayan Suyasa dan I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) disambut meriah puluhan warga lansia dari ratusan masyarakat yang hadir dalam pertemuan di Banjar Samu, Desa Adat Samu, Desa Mekar Bhuana, Kecamatan Abiansemal, pada Rabu (6/11/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Suyadinata menerima berbagai keluhan dari masyarakat, terkait minimnya perhatian terhadap penyandang disabilitas, kurangnya transportasi sekolah yang disediakan pemerintah, serta keluhan warga yang merasa terintimidasi selama ini. Masyarakat berharap, Suyadinata dapat membawa perubahan positif, khususnya dalam memberi edukasi politik yang baik dan memperhatikan kelompok rentan.
Calon Bupati (Cabup) Badung, I Wayan Suyasa mengungkapkan, hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka kemiskinan di Badung mencapai hampir 16.000 orang, termasuk masyarakat berpenghasilan di bawah Rp. 600 ribu per bulan. Karenanya, Suyasa kembali menegaskan komitmennya untuk memberi perhatian lebih kepada kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas, melalui bantuan modal usaha, santunan, serta pelayanan kesehatan tanpa antrean khusus di rumah sakit.
“Kami berkomitmen untuk mengubah sistem birokrasi di rumah sakit. Penanganan kesehatan bagi masyarakat harus diutamakan, sementara administrasi akan diselesaikan setelahnya. Mari kita layani masyarakat dengan hati,” ujar Suyasa.
Suyasa juga menyampaikan pentingnya kesejahteraan petugas pelayanan masyarakat, termasuk guru, perawat, dan tenaga medis. Ia berjanji akan meningkatkan kesejahteraan mereka dengan menambah penghasilan agar lebih termotivasi dalam melayani masyarakat.
Di sisi lain, I Putu Alit Yandinata, sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Badung nomor urut 1 menekankan visinya untuk mewujudkan Kabupaten Badung yang sejahtera, bahagia, dan merata. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas banyaknya masyarakat yang belum sejahtera, meskipun Kabupaten Badung memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi.
“PAD Badung yang besar seharusnya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat, bukan dibagi-bagi dengan jumlah besar ke kabupaten lain,” tegas Alit Yandinata. Pasangan Suyadinata memiliki sejumlah program unggulan, seperti bantuan Rp1 miliar per Banjar Adat, Rp2 miliar per Desa Adat, Santunan Kematian Rp25 juta, serta terpenting Bantuan Rp2 juta per bulan bagi Lansia.
Sementara Ketua Tim Pemenangan Mulia-Pas dan Suyadinata Kabupaten Badung, I Wayan Disel Astawa mengungkapkan, program Suyadinata dirancang untuk memberikan manfaat yang merata kepada seluruh masyarakat, tanpa membeda-bedakan. Selain itu, berjanji untuk menyelesaikan permasalahan di sekitar persimpangan Mambal, yang selama ini menjadi titik kemacetan utama.
Koordinator Pemenangan Mulia-Pas Provinsi Bali, I Kadek Budi Prasetya, juga menegaskan pentingnya komitmen ‘Satu Komando’ yang selaras antara pemerintahan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten. Ia berharap, masyarakat Bali dan Badung memilih Suyadinata agar dapat merealisasikan program-program pro-rakyat dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, termasuk peningkatan gizi bagi generasi muda.
Dalam kesempatan itu pula, Budi yang akrab disapa Dek Rambo sempat menyampaikan perihal ‘Bersih-Bersih’ yang ditanyakan kepada Presiden Prabowo Subianto ketika hadir di Bali beberapa waktu lalu. Kata dia pertanyaan tersebut telah dijawab oleh Presiden, dimana bersih-bersih itu adalah hal yang sangat serius.
“Karena satu sen pun uang masyarakat, harus dipertanggungjawabkan. Kalau ada yang main-main, ya kita peringatkan. Tapi kalau tidak bisa diperingatkan, ya hati-hati!” ujarnya menirukan ucapan Presiden saat hadir di Bali.
Untuk diketahui, Suyadinata adalah Paslon Bupati dan Wakil Bupati Badung yang menyuarakan perubahan dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Badung. Berbagai program ditawarkan, yang pada dasarnya berorientasi pada kesejahteraan dan pelayanan yang lebih baik. (adi)