DENPASAR-Debat perdana Pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) Bali yang diselenggarakan oleh KPU Bali dengan tema “Memformulasi Pariwisata Bali Berkelanjutan'” Rabu malam berlangsung sukses di Prime Plaza Sanur, Denpasar (30/10/2024). Tema yang diangkat adalah soal kemacetan di Bali sebagai destinasi wisata dunia.
Pada debat paslon gubernur dan wakil gubernur yang akan merebut kepercayaan masyarakat Bali pada 27 Nopember 2024, pasangan calon Gubernur Bali nomor urut 2 Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta telah menyiapkan konsep pembangunan berkelanjutan soal infrastruktur jalan di Bali untuk mengatasi kemacetan.
Menurut Koster, kemacetan di Bali harus ditangani secara holistik dan tidak bisa dilakukan satu demi satu. Bahkan, Koster menjelaskan rencana eksekusi pembangunan jalan dan fasilitas lainnya dengan animasi yang cukup lengkap.
Koster tidak berbicara di tataran konsep tetapi langsung detail melalui animasi. Dalam animasi tersebut, dibeberkan data kemacetan dan bagaimana cara mengatasinya.
Pembangunan jalan baru akan diwujudkan di beberapa lokasi rawan macet. Seperti di Sanur, Tohpati, Ahmad Yani dan beberapa titik lainnya.
“Pembangunan jalanan baru under pas Ahmad Yani Denpasar, Jalan Baru Under Pas Tohpati. Pembangunan Gedung parkir Sanur. Pembangunan jalan Shuttle dari gedung Parkir Sanur menuju pelabuhan Sanur,”ujar Koster.
Sejak pelabuhan Sanur yang menghubungkan penyebrangan menuju Nusa Penida, Klungkung, wilayah Sanur dinilai oleh Koster-Giri sebagai lokasi rawan macet sehingga menjadi prioritas pembangunan jika dipercaya krama Bali pada periode kedua.
“Denpasar paling banyak macetnya sehingga harus prioritas supaya wisatawan nyaman berwisata,” tegas Koster.
Dari kegiatan debat tersebut paslon Koster-Giri, pada video animasinya, menampilkan program pembangunan jalan baru di Badung. Seperti Pembangunan jalan baru under pas, Badung. Under pas sangat perlu dibangu karena wilayah tujuan wisataan ini juga banyak terjadi macetnya.
“Badung juga macet jadi harus diselesaikan dengan cepat,” katanya.
Sebelumnya Koster menegaskan,Infrastruktur dan transportasi modern memegang penting kemajuan ekonomi. Tak ada ekonomi maju di suatu daerah tanpa infrastruktur memadai. Jadi hal utama untuk ekonomi mau maju harus dibangun dulu infrastrukturnya.
Koster menjelaskan dengan taktis program kerja yang berhubungan dengan pariwisata berkelanjutan yang sudah dijalankan dan tuntas pada periode pertama.
Ia juga menyebut akan menuntaskan program-program penting krama Bali berlandaskan visi Nangun sat Kerthi Loka Bali pada periode kedua.
Dalam debat tersebut Giri Prasta mendominasi menjelaskan topik pariwisata berdasarkan pengalaman memimpin Badung selama dua periode.
Politisi asal Petang ini menjelaskan secara gamblang terkait kunjungan wisatawan ke Bali dan kontribusi pendapatan pajak hotel dan restoran dari Badung untuk pemerataan pembangunan di seluruh daerah se-Pulau Dewata.
Sementara cagub Wayan Koster membeberkan sejumlah keberhasilan pembangunan terintegrasi di wilayah Sarbagita hingga Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng dan Jembrana. Pembangunan infrastruktur ini, tetap berpedoman pada visi nangun sat kerthi loka Bali dalam Bali Era Baru 100 tahun kedepan.
Pemaparan dalam bentuk animasi terlihat sungguh menarik dan atraktif. Koster menampilkan rancangan pembangunan infrastruktur dan moda transportasi modern dalam tampilan animasi video pada layar LED. Para panelis, dan peserta yang lainnya takjub. Bahkan, pantauan secara online, ada sekitar 4 ribu warga Bali yang menonton.
Krama Denpasar takjub dan menyimak serius. Banyak yang mengabadikan momen itu dalam video dan foto. Tampilan kampanye digital Koster-Giri dinilai sangat kreatif. Koster menjelaskan secara detail pembangunan yang telah tuntas dan sementara dirancang dan dibangun untuk Bali.
“Infrastruktur memegang penting kemajuan ekonomi, tak ada ekonomi maju di suatu daerah tanpa infrastruktur memadai, jadi hal utama untuk ekonomi mau maju harus dibangun dulu infrastrukturnya,”pungkasnya.
Sementara pasangan calon gubernur-wakil gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) melontarkan banyak kritikan pada lawannya Koster-Giri.
Paslon Mulia-PAS mengkritisi lonjakan penduduk pendatang yang terjadi di Bali, baik lokal maupun asing.
Dalam debat tersebut, cagub Made Muliawan Arya yang akrab dipanggil De Gadjah ini menilai permasalahan tersebut seharusnya selesai lima tahun yang lalu.
“Terima kasih, ketika permasalahan ini diselesaikan lima tahun lalu dengan baik dan benar tidak ada perdebatan dalam hal ini,” ujar De Gajah. (arn/jon)