DENPASAR – KPU Kota Denpasar menggelar debat perdana pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwali) Kota Denpasar 2024, Sabtu (19/10/2024) di Hotel Prama Beach Sanur berjalan seru. Malam itu persoalan sampah, kemacetan hingga keamanan menjadi topik yang hangat disampaikan masing-masing paslon.
Kedua paslon diberikan mimbar yang sama guna menyampaikan visi dan misi bila terpilih nanti. Paslon nomor urut 1 Gede Ngurah Ambara Putra–I Nengah Yasa Adi Susanto (Abdi) malam itu memggunakan busana adat media warna biru muda dan paslon nomor urut 2 I Gusti Ngurah Jaya Negara–I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) menggunakan busana adat madia warna hitam putih.
Tema debat mengangkat ‘Dinamika dan Tantangan Denpasar Menuju Smart City’ Kedua paslon secara bergiliran menyampaikan visi dan misi serta topik debat yang disiapkan oleh para panelis yang berjumlah 6 orang. Debat perdana paslon Pilwali 2024 dipandu Ketut Udi Prayudhi dan Dr. NI Made Anggia Paramesthi.
Paslon Abdi dalam pemaparan awal visi misi hingga di akhir debat sempat sedikit menyerang dengan mencerca berbagai problem perkotaan yang dipimpin Jaya Negara dan Agus Wibawa selama lima tahun terakhir. Ia menawarkan program unggulan yang ia janjikan bila terpilih sebagai walikota dan Wakil walikota akan mampu menuntaskan masalah seperti kemacetan.
“Masalah kemacetan menjadi prioritas kami bila terpilih, selain itu untuk menangani kemacetan dengan meningkatkan angkutan publik , kami akan stop pembangunan mall -mall di kawasan destinasi pariwisata, yang senantiasa menjadi pusat kemacetan, “ kata Ambara Adi.
Topik lain yang cukup hangat , paslon Abdi sempat mencecar pertanyaan terkait masalah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang dianggap tidak memberikan efek untuk mengurai Sampah di Kota Denpasar. Kata Ambara, harusnya mengurai Sampah dilakukan dengan pembakaran untuk dijadikan energy agar bermanfaat.
“Penuntasan sampah harusnya mengambil refrensi negara lain. Dimana sampah harusnya dibakar dan dibuatkan eksisting yang baik. Apalagi dengan adanya TPST mestinya saat ini bisa dikelola dengan baik sehingga tidak bermasalah,” ungkap Ambara.
Sementara itu Paslon Jaya Wibawa dengan penuh percaya diri, apa yang dilakukan selama menjadi walikota ia telah buktikan dengan data dan capaian. “ Semua dengan data dan capaian yang sudah dilakukan selama menjadi Walikota Denpasar. Dalam mengurai sampah saat ini sudah membentuk 24 TPS3R dengan 17 menggunakan mesin gibrig. Sekarang sudah mampu menyelesaikan 160 ton per hari. Kita memiliki 3 TPST walaupun ada one prestasi rekanan, kini sudah ada pengolahan sampah menjadi tas kresek dan paving blok. Jadi semua kita jawab dengan data,” ungkap Jaya Negara yang mengaku sedikit tegang dalam debat itu .
Di sisi lain, tokoh Puri Penatih itu menegaskan, kemacetan yang terjadi khususnya di Matahari Terbit, itu karena pengelolaan dermaga pengumpan lokal belum diserahkan. “Jika diserahkan kami akan kelola dengan membagi wisatawan dengan dermaga Matahari terbit jadi seimbang. Sehingga kemacetan bisa diurai,” imbuh Jaya Negara.
Ketua KPU Kota Denpasar, Dewa Ayu Sekar Anggraeni mengungkapkan, sesuai dengan ketentuan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2024 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, dan Keputusan KPU nomor 1363 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kampanye, KPU memfasilitasi salah satu pelaksanaan metode Kampanye yakni debat antar Pasangan Calon.
Kata dia, sesuai dengan kesepakatan oleh masing-masing tim kampanye paslon, KPU Kota Denpasar akan melaksanakan debat selama 2 kali yakni 19 Oktober 2024 dan 06 November Tahun 2024.Debat pertama dilaksanakan pada 19 November 2024, pukul 19.00 Wita sampai dengan 21.00 Wita di Prama Sanur Beach Hotel Denpasar, disiarkan secara langsung di TVRI Bali dan Siaran Relay pada Bali TV dan Jawapos TV.
“Selain itu juga Live streaming dapat disaksikan di youtube TVRI Bali dan KPU Kota Denpasar dengan tema debat ‘Dinamika dan Tantangan Kota Denpasar Menuju Smart City’ dimana sub tema debat terdiri dari: transportasi, literasi dan digitalisasi ekonomi, sampah, pendidikan, kamtibnas dan pariwisata,” jelasnya.
Sedangkan undangan yang hadir sesuai kesepakatan antar tim Kampanye paslon masing-masing paslon 50 orang, ditambah undangan KPU 50 orang. (sur)