DENPASAR – Nindihin Gumi Bali dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, merupakan komitmen visi misi semua calon kepala daerah (Cakada) yang diusung PDIP Perjuangan Bali. Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster sebagai sang visioner konsep program ini, telah memikirkan nasib Bali ratusan tahun kedepan.
Calon Gubernur Bali nomor 2 (Koster-Giri) ini, ingin agar Bali dibangun menjadi kuat tanpa ego sektoral dan ego wilayah. Koster membeberkan sejumlah fakta tak terduga terkait alasan penting penerapan nangun sat kerthi lokal Bali di semua daerah di Bali.
Gubernur Bali 2018-2023 ini ingin agar alam, budaya seni, tradisi, adat istiadat dan kearifan lokal Bali yang membalut sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan warga Bali, bisa tetap lestari dan ajeg hingga ratusan bahkan ribuan tahun kedepan. Semua ini demi semua krama Bali dan anak cucunya kedepan.
Koster ingin agar pembangunan infrastruktur, sarana prasarana pendukung pariwisata berimbang di Bali Utara, Selatan, Timur Barat dan Tengah tanpa menggerus nilai-nilai budaya dan tradisi. Anggota DPR RI tiga periode (2004-2019) ini, telah memperjuangkan sejumlah regulasi dan paling penting UU Nomor 15 tahun 2023 tentang Provinsi Bali demi menjaga kekuatan budaya Bali yang melindungi kelangsungan pariwisata.
“Astungkara, dengan Pilkada serentak ini, seluruh paslon gubernur, wakil gubernur, walikota, wakil walikota, bupati dan wakil bupati yang diusung oleh PDI Perjuangan Bali, mencanangkan visi yang sama nangun sat kerti loka Bali,” tegas Wayan Koster dalam setiap agenda kampanye terbuka tahap I.
Menurut Koster, masih banyak yang harus dibangun untuk menjaga Bali. Demi memantapkan pelaksanaan visi nangun sat kerti loka Bali di seluruh Bali, agar pariwisata Bali tetap kuat dan ajeg selamanya. Hal ini, menurut pria asal Sembiran Buleleng, agar Bali bisa dibangun secara utuh, terintegrasi dan terpadu, tidak ada lagi egoisme sektoral, dan ego wilayah.
“Supaya Bali betul kokoh dan seimbang kedepan mulai dari Bali Utara, Selatan, Timur, Barat dan Tengah, dengan landasan Budaya yang kuat,” tegas pria bertubuh kecil berpikiran besar ini. Menurut Koster, semua yang dilakukan cakada PDI Perjuangan bertujuan untuk kesejahteraan krama Bali secara sekala dan niskala. Tak ada niat untuk kepentingan perorangan dan kelompok tertentu.
“Pariwisata maju, ekonomi maju, masyarakatnya sejahtera, berkepribadian kuat dalam bidang budaya, semua ini bukan untuk kepentingan orang atau kelompok atau kepentingan partai politik tapi demi Bali seutuhnya,” kata Koster menjelaskan alasan utama Nangun Sat Kerthi Loka Bali diterapkan dalam pembangunan Bali.
Untuk itu, Koster memohon doa dan restu dari semua krama Bali agar guyub, kompak, memilih para Paslon PDIP terutama Koster-Giri nomor 2. Jika dipercaya dan diberi mandat, kami akan berjuang untuk Bali lebih maju,” katanya.
Pada periode pertama kepemimpinan Wayan Koster sebagai Gubernur Bali, visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali telah diterapkan dalam setiap program pembangunan. Dari tangan Koster lahirlah regulasi yang menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali, budaya, tradisi, adat, kearifan lokal Bali demi mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia sekala dan niskala.
Visi ini mengandung makna untuk mewujudkan pembangunan Bali Era Baru 100 tahun kedepan, dengan mengedepankan prinsip Trisakti Bung Karno, yaitu berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. (dha)