GIANYAR – Kampanya paslon Bupati Gianyar nomor urut 1, Made Mahayastra-Anak Agung Mayun (AMAN) di Desa Adat Banda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Selasa (15/10/2024) malam menarik perhatian.
Selain sosialisasi pemilihan paslon dari PDIP itu, tim kampanye diwakili Ni Made Ratnadi juga dibombardir sejumlah pertanyaan kritis dan permasalahan oleh masyarakat.
Dihadapan krama yang hadir, srikandi PDIP yang dikenal lincah tersebut memaparkan sejumlah program yang menyentuh masyarakat selama kepimpinannya di periode 2018-2023. Salah satunya angkutan siswa gratis dan bantuan kesehatan.
Ia juga memaparkan sejumlah program yang akan dijalankan jika paket AMAN kembali diberikan kepercayaan oleh masyarakat memimpin Gianyar, yaitu beasiswa S1 untuk 1000 generasi muda Gianyar.
“Kreterianya tentu pertama itu aktif secara akademik dari kalangan tidak mampu, juga desiplin. Namun tentu hitung-hitungannya, agar yang mendapatkan lancar kuliahnya selama 4 tahun. Jika tidak mampu secara akadamik pemerintah nanti juga susah, karena berkaitan dengan anggaran,” ujarnya.
Rencana bantuan BKK untuk seka truna juga di wacanakan. Politis PDIP itu mengatakan, bantuan untuk seka truna di rancang 50 juta. Tujuan untuk memberi dukungan pada setiap seka truna di Gianyar dalam berkreativitas.
“Biar tidak hanya Desa Adat saja, namun juga seka truna mendapatkan bagian yang sama dalam menunjang kreativitas,” jelasnya.
Usai sosialisasi, Ni Made Ratnadai diberondong pertanyaan oleh masyarakat, seperti PDAM sering mati hingga ketidakadilan dalam sistem pembayarannya.
“Saya sering tidak dapat air PDAM. Padahal bayar rutin. Apakah lokasi rumah tinggi atau debit air PDAM kecil. Selain itu katagori yang diterapkan PDAM berdasarkan usaha dinilai tidak adil. Sebab UMKM yang dimiliki tidak menggunakan air yang berlebihan namun harus membayar lebih dari rata-rata rumah tangga. Bahkan usaha bangkel juga diterapkan hal yang sama. Mahon ditinjau kembali buk made,” ujar salah satu krama.
Selain itu, warga juga menodong komitmen terkait biaya siswa 1000 orang tersebut.
“Yang terpenting dari progam tersebut adalah komitmen untuk melaksanakannya, saya yakin pasti komitmen namun gambaran pelaksanaanya seperti apa, apakah hanya untuk masyarakat kurang mampu, terus kalau ASN bagaimana?,” tanya masyarakat lainnya. Tak berhenti disitu, warga juga mempertanyakan terkait pajak restorant yang diterapkan ke warung makan.
Terkait hal tersebut, Ratnadi menjelaskan untuk pelayanan air bersih akan segara berkordinasi dengan pihak PDAM.
Menurutnya, PDAM sifatnya sangat teknis, ia berjanji akan menyampaikan permasalahan tersebut.
Sementara mengenai beasiswa, pihak yakin paslon dari PDIP akan komitmen melaksanakan program tersebut. Sebab hitung-hitungannya sudah ada. Seperti biaya yang diperlukan dan sumber pendanaannya.
“Pajak kendaraan bermotor yang dulunya 100% masuk ke provinsi, namun tahun depan pembagianmya 60% ke kabupaten dan 40% ke provinsi, sehingga dari perhitungam sangat memungkinkan. Belum lagi nanti akan ada dana perimbangan pungutan wisatawan. Untuk tahun 2025 akan di ujicoba 100 beasiswa,” tandasnya.
Mengenai pajak yang diterapkan, karena keputusan pusat, pihaknya berharap pada pemilik warung bisa mensiasasti dengan menaikan harga menu perporsi.
“Tiang tidak membidangi ini, namun saya paham, mana yang dipajaki mana yang tidak. Warung yang penghasilannya dibawah 5 juta sebulan pasti tidak kena pajak,” tandasnya.
Dalam sosialisasi kampanye tersebut dipantau langsung oleh Bawaslu Gianyar, Kepolisian dan TNI. Masyarakat pun manargetkan kemenangan untuk paket AMAN. (jay)