BADUNG – Menyambut perayaan Galungan dan Kuningan, Desa Adat Tanjung Benoa bersama-sama dengan LPD Tanjung Benoa kembali melaksanakan kegiatan bagi-bagi daging kepada masyarakat adatnya. Total ada 830 KK yang mendapat bagian daging dua ekor ayam, ditambah dengan uang bumbu senilai Rp100 ribu.
“Ini sudah menjadi komitmen kami selaku pengayah di desa adat dalam menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan. Dimana hasil penggarapan potensi-potensi yang ada di desa adat itulah yang kami kembalikan kepada krama,” ungkap Bendesa Adat Tanjung Benoa, I Made ‘Yonda’ Wijaya, Senin (23/9/2024).
Kata Yonda, jumlah penerima daging tersebut rata-rata mengalami kenaikan di setiap pelaksanaannya. Hal tersebut tidak lain lantaran meningkatnya jumlah KK yang ada di empat Banjar Adat dalam lingkup wilayah Desa Adat Tanjung Benoa.
Menariknya, meski jumlah KK terus bertambah, bantuan yang diberikan juga mengalami peningkatan. Dari sebelumnya hanya daging satu ekor ayam, kali ini meningkat menjadi daging dua ekor ayam untuk setiap KK. “Semoga atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, program ini dapat senantiasa terlaksana dengan peningkatan,” ucapnya.
Hal itu diharapkan dapat terlaksana sekalipun nanti ketika dirinya sudah tidak lagi menjadi Bendesa Adat Tanjung Benoa. Dia berharap program tersebut dapat terus berlanjut untuk sekaligus membantu krama dalam menyambut perayaan Galungan dan Kuningan.
“Saya harap, siapapun yang nantinya melaksanakan ayah-ayahan ini, dapat melakukan hal itu. Bahkan harapan kami jangan sampai yang diberikan ini malah menurun. Melainkan harus ada peningkatan. Misalnya dari yang awalnya dua ekor, menjadi tiga ekor,” harapnya.
Kenapa memilih menggunakan daging ayam? Ditanya demikian, Yonda menyebut bahwa itu adalah mengakomodir keinginan dari mayoritas krama istri. Namun demikian, untuk ke depan, dirinya memiliki rencana menambahkan daging bebek ataupun daging babi. “Semoga Tuhan memberikan jalan, sehingga ini bisa kita tingkatkan,” pungkasnya.
Terpisah, prajuru Banjar Purwa Santi Desa Adat Tanjung Benoa, I Made Tromat mengatakan bahwa program tersebut sangatlah positif dan mendapat apresiasi dari segenap krama, utamanya krama di Banjar Purwa Santi. “Program seperti ini memang sangat diperlukan karena sangat menyentuh warga kami, terutama di Banjar Purwa Santi,” singkatnya. (adi)