MANGUPURA – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 4,8 pada Sabtu 21 September 2024 ternyata berpengaruh pada kondisi tebing Pura Uluwatu. Retakan tebing secara visual terpantau makin melebar dan meluas. Kondisi ini makin mengkhawatirkan karena kondisi dasar tebing makin terkikis abrasi air laut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung IB Surya Suamba membenarkan retakan tebing Uluwatu makin melebar. Kuatnya getaran gempa yang berpusat di Gianyar tersebut menyebabkan kondisi tebing Uluwatu makin labil. “Iya benar, dari pantau retakan di tebing Pura Uluwatu makin melebar. Gempa bumi yang terjadi hari Sabtu, menyebabkan retakan tebing makin melebar,”kata Surya Suamba saat dikonfirmasi, Minggu (22/9/2024).
Karena kondisi makin mengkhawatirkan, pihaknya meminta rekanan untuk mempercepat lagi pengerjaan. Seperti diketahui saat ini sedang berlangsung proyek penanganan keretakan tebing Pura Uluwatu, serta pembangunan seawall untuk penanganan abrasi. Proyek ini menggunakan dana dari APBD Badung tahun 2024 dengan anggaran sebesar Rp78,6 miliar lebih.
Dijelaskannya, saat ini kegiatan yang dilakukan adalah pekerjaan jalan akses yang prosentase hingga 18 September 2024 baru mencapai 17,1%. Sedangkan untuk pekerjaan lainnya, seperti pekerjaan struktur pelindung pantai jalan akses, pekerjaan struktur perbaikan tebing, penataan kawasan pura beji dan lansekap, baru bisa dilaksanakan setelah selesainya jalan akses. (lit,dha)
