GIANYAR – Aktivitas pengerupakan sempadan Sungai Petanu di wilayah Desa Batuan, Sukawati, Gianyar, menimbulkan kekhawatiran warga.
Sebelumnya, aktivitas serupa juga terjadi di sempadan Sungai Petanu bagian hilir yang dilakukan perusahaan bergerak di bidang olahraga dan dinyatakan melanggar oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida.
Menurut warga, sebelum aktivitas tersebut dimulai, penertiban terhadap penggali batu padas cukup gencar dilakukan.
“Penggali batu padas berkurang memberikan rasa aman kepada warga dan pengguna jalan karena jalan tersebut sudah pernah putus karena maraknya pengalian batu padas dan getaran kendaraan,” ujar warga yang keberatan namanya diwartakan.
Setelah berkurangnya para penggali batu padas, kini muncul aktivitas pengerukan. Hanya, warga tidak mengetahui tujuan pengerukan karena tidak adanya sosialisasi.
“Kami takutnya Taman Subak Petanu yang dibuat Bupati Mahayastra yang berada di atas aktivitas pengerukan dan jalan yang belum genap lima tahun selesai dibangun terkena dampaknya. Semoga saja tidak jebol lagi,”ungkapnya.
Perbekel Desa Batuan, Ari Anggara mengaku tidak mengetahui tujuan dari pengerukan dan sudah mendapati aktivitas sudah berjalan. Perbekel termuda di Gianyar ini pun menyerahkan konfirmasi kepada yang membidangi perizinan karena pihaknya tidak dilibatkan dalam perizinan.
“Wenten perizinan nika, sudah tyang konfirmasi ke yang bersangkutan melalui Pak Kelian. Coba konfirmasi ke pemberi izinnya nggih. Dalam kapasitas Pemdes, beberapa perizinan sudah tidak dilibatkan,”jelasnya saat dikonfirmasi,Senin (16/9/2024).
Sementara, Kepala Satpol PP Gianyar I Made Watha menyampaikan belum mengetahui adanya aktivitas pengerukan karena yang membidangi dari Dinas Perizinan. “Belum ada laporan, nanti tim cek lokasi. Coba konfirmasi Dinas Perizinan dan PUPR dulu,” ujar Watha. (jay)