MEDAN – Cabang olahraga (silat) Bali gagal membawa pulang medali emas dan otomatis meraih medali perak menjadi kekecewaan tersendiri apalagi disinyalir lantaran dicurangi wasit ?
Ini lantaran pada babak final saat pesilat Bali berlaga melawan pesilat Jawa Tengah di helatan PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
Kekecewaan pelatih Tim Silat PON Bali ini memuncak saat pesilat Bali Kadek Andrey Nova Prayada yang turun di kelas D Putra kalah dari pesilat Jawa Tengah, Ginting Baharudin Putra saat keduanya duel di babak final GOR Veteran Disporasu pada Jumat siang (13/9/2024). Kekecewaan itu lantaran nilai Kadek Andrey dirasakan tak sesuai dengan pengamatan ofisial Tim Silat PON Bali.
Kadek Andrey yang lolos jalur wildcard dari PB IPSI anehnya kalah dengan skor -6-17. Skor minus didapat setelah wasit juri menganggap ada pelanggaran yang dilakukan. Nilai itulah yang membuat Tim pelatih termasuk Kadek Andrey kecewa sekali.
Bahkan Kadek Andrey enggan ditemui awak media. Pelatih Tim Pencak Silat PON Bali I Bagus Jagra Winata yang ditemui usai pertandingan juga mengaku kecewa dengan hasil yang diperoleh pesilatnya itu.
“Kecewa kami rasakan lantaran banyak poin yang tidak dimasukkan. Begitulah ajang olahraga multi even level nasional. Kami harus menerima ini. Harus berbenah dan bisa lebih baik lagi kedepannya,” kata Jagra Winata dengan nada kesal.
Dirinya akan melakukan evaluasi untuk menatap PON XXII 2028, NTB-NTT.
“Sekali lagi, wasit tidak melihat dari sudut pandang berbeda. Ada nilai yang terdorong jauh tapi tidak masuk,” imbuhnya.
Selain meraih medali perak di nomor laga, Tim Silat PON Bali juga meraih dua medali perak lainnya diraih dari nomor ganda Putri dan beregu putra. (ari/jon)