BadungKesehatanPariwisata

Deteksi Mpox, Bandara Ngurah Rai Sudah Dilengkapi Tiga Thermal Scanner

Tampak Thermal Scanner terpasang di salah satu titik area kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai.

BADUNG – Bandara I Gusti Ngurah Rai turut memberikan atensi terhadap peningkatan status Mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKM-MD). Tiga unit Thermal Scanner terpasang, guna memindai suhu tubuh para penumpang.

“Saat ini terdapat tiga unit Thermal Scanner yang ditempatkan pada area kedatangan internasional yang menjadi titik fokus pencegahan penyebaran Mpox,” sebut General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan.

Di samping itu, koordinasi dipastikan akan senantiasa dilakukan dengan pihak terkait, yang dalam hal ini Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Denpasar. Hal tersebut dilaksanakan tentunya dalam rangka mencegah penyebaran Mpox di Pulau Bali.

“Kemudian, jika ada temuan penumpang yang terindikasi terjangkit Mpox di Bandara I Gusti Ngurah Rai, maka petugas bandara akan menyerahkan kepada pihak BBKK Denpasar untuk dilakukan penanganan lebih lanjut,” ucapnya.

Penumpang yang terindikasi Mpox, sambung dia, akan diisolasi terlebih dahulu di ruang klinik BBKK Terminal Internasional. Dan selanjutnya akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit rujukan.

Sementara itu, mengutip surat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) Nomor: SR.01.05/C.IX.2/3303/2024 perihal Kewaspadaan Terhadap Penularan Penyakit Mpox, Provinsi Bali disebut sebagai salah satu wilayah yang berisiko terhadap penularan penyakit Mpox. Hal tersebut berkenaan dengan status Bali, yang merupakan daerah tujuan wisata dunia.

Kaitan dengan itu, maka seluruh penumpang yang datang dari luar negeri, akan dilakukan screening suhu tubuh dengan Thermal Scanner. Jika terdeteksi memiliki suhu ≥ 37,5 derajat Celcius, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Pihak maskapai dan komunitas bandara, diarahkan untuk melaporkan ke petugas BBKK Denpasar wilayah Bandara I Gusti Ngurah Rai, apabila menemukan penumpang/ kru pesawat yang sakit (demam) dan atau memiliki tanda/gejala menyerupai penyakit Mpox. Selain itu, seluruh komunitas bandara juga diminta untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) selama beraktivitas.

Untuk diketahui, penyakit Mpox memiliki sejumlah tanda dan gejala. Di antaranya adalah, 1) Biasanya berupa demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit; 2) Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ukurannya sama (berbeda dengan cacar air yang bervariasi); 3) Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok; 4) Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari beberapa saja hingga ribuan; 5) Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Ruam juga dapat ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata; serta 6) Ruam Mpox terkadang disalahartikan sebagai sifilis atau herpes.

Sementara untuk cara penularannya, 1) Mpox dapat menular dari hewan ke manusia melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi. Biasanya adalah hewan pengerat dan primata; 2) Mpox menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam Mpox, termasuk melalui kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual; serta 3) Orang lain sehat menyentuh barang-barang yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi. (adi,dha)

 

Back to top button