BADUNG – Di tengah pelaksanaan aksi mogok yang dilakukan oleh para karyawan PT Angkasa Pura Supports (APS) cabang Denpasar, muncul sebuah informasi pembukaan lowongan kerja (loker) baru. Loker sebagai petugas Aviation Security dan Aviobridge untuk penempatan di Bandara I Gusti Ngurah Rai tersebut diunggah akun Instagram @ap_supports, Senin (19/8/2024).
Mendapati pula informasi tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Badung, I Putu Eka Merthawan mengaku sangat prihatin. Baginya, momentum keluarnya loker tersebut sangat tidak pas, mengingat pada saat ini para karyawan PT APS sedang melakukan aksi mogok kerja.
Menurut dia, momentum yang tidak pas ini justru berpotensi memperkeruh suasana. Karenanya, dia mengimbau agar pihak perusahaan dan pekerja, sama-sama menahan diri. Tentunya dengan mempertimbangkan pula status bandara sebagai obyek vital. “Bandara ini vital. Jadi mohon menahan diri. Sebaiknya tunda dahulu penerbitan lowongan itu sambil menunggu momentum yang tepat,” sebutnya.
Soal mogok kerja, Eka Merthawan menegaskan bahwa Disperinaker sebagai perpanjangan Bupati Badung tetap akan berada di tengah-tengah dengan memihak hukum yang berlaku. Yang mana saat ini, masalah mogok kerja tersebut dipandang masih merupakan masalah internal perusahaan. “Silahkan selesaikan dahulu di internal sesuai aturan berlaku,” ucapnya.
Namun beda halnya dengan loker yang diterbitkan. Eka Merthawan mengaku akan segera menyurati pihak perusahaan, agar memberikan klarifikasi tertulis.
“Surat kami ini tidak akan menyentuh soal redaksi SK yang dipermasalahkan oleh para pekerja dan berujung pada aksi mogok kerja. Tetapi khusus berkenaan dengan dibukanya lowongan kerja baru, di tengah para pekerja yang sedang melakukan mogok kerja. Kami ingin tahu, sebenarnya maksudnya apa. Karena secara rasa, bagi kami momentumnya ini sangat tidak pas,” sebutnya.
Terpisah, Ketua Sementara DPRD Badung, Putu Parwata mengungkapkan hal yang senada. Dia pun mengaku prihatin atas munculnya informasi loker di tengah aksi mogok kerja karyawan PT APS. Karenanya, Parwata mendorong agar Disperinaker Badung kembali bergerak menyikapi persoalan tersebut. “Ini harus terus dimediasi dengan itikad baik dari semua pihak sampai masalah ini tuntas dan ada solusi,” ucapnya.
Sementara ini pihaknya masih memberikan ruang kepada Disperinaker untuk menyikapi. Namun jika persoalan berlarut-larut, maka sangat memungkinkan pihaknya ikut turun tangan. “Saya berikan dahulu kesempatan kepada dinas untuk kembali memanggil para pihak terkait. Tapi kalau tidak bisa, mau tidak mau kita yang akan turun tangan dan memanggil pihak terkait,” pungkasnya. (adi,dha)