MANGUPURA – Kebakaran yang menimpa Panti Asuhan Wisma Anak-anak Harapan, Banjar Untal-untal, Dalung, Kuta Utara, menyebabkan kerugian material yang tidak sedikit. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung menghitung kerugian melebihi Rp1 miliar rupiah. Saat ini sedang dikaji perbaikan fisik bangunan, yang terbakar pada Sabtu (3/8/2024) lalu.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, I Ketut Murdika, saat dihubungi Selasa (6/8/2024), menegaskan perbaikan bangunan panti asuhan menjadi prioritas. “Untuk bantuan fisik masih dikaji Bidang Rehab Rekon. Ini menjadi diprioritaskan,” katanya. Terkait kerugian, disebutkannya hasil kajian Tim Jitupasna menunjukkan kerugian yang dialami mencapai Rp1.271.250.000,00.
Saat ini sekitar 50 anak yang sebelumnya tinggal di panti asuhan tersebut, untuk sementara tinggal di rumah pengurus panti asuhan dan rumah warga. Bahkan ada juga yang tinggal di rumah keluarga dari anak tersebut. “Untuk saat ini kami sudah memberikan sembako, kasur, bantal, selimut, tenda,” terangnya.
Sementara itu Ketua DPRD Badung, Putu Parwata, mengaku dulunya dirinya dibesarkan di panti asuhan tersebut. Sehingga ia telah menganggap pemilik panti asuhan sebagai kakeknya. “Saya juga lahir di sana, saya juga dibina di panti asuhan itu. Itu sebenarnya salah satu kakek saya, pemilik panti asuhan itu,” ujarnya.
Menurutnya, kebakaran terjadi saat perayaan ulang tahun Panti Asuhan Wisma Anak-anak Harapan. Ia memperkirakan adanya kebocoran gas saat memasak dalam persiapan ulang tahun. “Karena anak-anak mungkin menghidupkan kompornya berdekatan dengan gas. Anak-anak mungkin tidak sengaja menghidupkan kompor, memasak dan lain sebagainya. Sehingga tidak tahu ada kebocoran gas yang meledak,” ungkapnya.
Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah melakukan penanganan. Ia mengharapkan perbaikan segera dilakukan dalam waktu cepat karena anak-anak terpaksa tinggal di tenda darurat. (lit,dha)