KARANGASEM–Pembangunan Kasino di Bali yang diusulkan Ketua Umum BPD HIPMI Bali, Agung Bagus Pratiksa Linggih, memunculkan pendapat pro dan kontra. Sebagian pengusaha muda di Bali sependapat dengan usulan tersebut agar bisa didiskusikan lebih serius.
Ketua Umum BPC HIPMI Karangasem, I Gusti Gede Subagiartha, mencoba menyikapi polemik tersebut. Dia menilai ide pembangunan kasino di Bali yang dimunculkan anak muda semestinya tidak dilihat dari perspektif benar dan salah, tapi ide dan gagasan anak muda itu sudah selayaknya ditampung untuk didiskusikan secara menyeluruh.
“Ide dan gagasan inilah perlu didiskusikan, bukan sebaliknya untuk dibenarsalahkan. Kalau memang ide dan gagasan itu buruk, nanti pasti akan hilang dengan sendiri. Tapi kalau itu baik pasti akan mengalir dan diterima dengan baik juga oleh masyarakat,” ucap pria yang juga selaku Wakil Ketua DPRD Karangasem itu.
Menurut Gus Ode, demikian politisi muda ini disapa, bahwa Ide dan gagasan anak muda wajib diperhatikan. Salah satunya ide membangun kasino yang dimunculkan Agung Bagus Pratiksa jangan terlalu dipolitisir, tapi harus melihat dampak secara keseluruhan.
Sebagai daerah termiskin di Bali, kata Gus Ode, Karangasem memiliki kepentingan akan hal ini. Alasanya, selama ini kabupaten ujung timur Bali itu, selalu di nina bobokan dengan pariwisata spiritual dan budaya, tapi yang menikmati hasil dari kedatangan wisatawan ini justru Denpasar dan Badung, sedangkan Karangasem hanya sebagai penonton saja.
“Wilayah Seraya sangat cocok dikembangkan untuk kawasan pariwisata berkonsep hiburan, namun konsep pariwisata spiritual dan budaya harus tetap dipertahankan,” kata politisi Partai Nasdem asal Jro Subagan ini.
Menurut Ode, wilayah Seraya merupakan mutiara yang terpendam. Jika wilayah tersebut dikembangkan menjadi kawasan pariwisata dan digarap dengan serius, diyakini akan mampu menambah pundi-pundi pendapatan Karangasem.
“Wilayah Seraya sangat eksotis. Sebagai pendukung kalau daerah ini dikembangkan menjadi satu kawasan wisata hiburan, kita bisa buatkan tol laut satu konekting dengan dermaga pariwisata yang sudah dibangun di Sanur dan Nusa Penida,” pungkas Gusti Ngurah Gede Subagiartha. (wat/jon)