GIANYAR – Pohon beringin berusia ratusan tahun di madya mandala Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, tumbang. Ukurannya yang besar cukup mengancurkan sebagian ruangan loker dan sebagian tempat ganti pakaian serta dua pelinggih.
Informasi yang dihimpun, Kamis (4/7) pohon beringin tersebut tumbang pada Rabu (3/7) sore sekitar pukul 17.25 Wita. Saat itu, Kelian Dinas Manukaya Let, Sang Ketut Raka Suwandira bersama warga sedang ngayah unjung di utama mandala Pura Tirta Empul yang lokasinya tidak jauh dari pohon tumbang.
Mereka yang sedang ngayah mendengar suara krepet- krepet (suara pohon patah) dan melihat pohon beringin dengan diameter 2 meter dan tinggi sekitar 25 meter tersebut perlahan bergerak miring ke arah sungai (timur).
Warga langsung berteriak histeris hingga beberapa warga yang sedang berganti pakaian di loker usai melukat berhamburan keluar. Kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban.
Bhabinsa Desa Manukaya, Sersan I Wayan Ariana mengatakan, prajuru telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.
“Diduga karena curah hujan yang tinggi dari dua hari yang lalu serta pohon yang sudah tua dan rapuh sehingga tumbang,” ujarnya.
Sekitar pukul 18.40 Wita, Tim BPBD Kabupaten Gianyar tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi dan pembersihan. “Karena diameter pohon yang cukup besar serta kondisi medan yang kurang mendukung, penanganan dilanjutkan hari ini,” jelasnya.
Adapun kerugian yang dialami pihak pengelola yakni, satu pelinggih padma rusak dan atap bangunan bagian utara dari ruang ganti rusak berat atap bangunan ruang PDAM sebelah selatan rusak ringan.
“Total kerugian belum dapat diperkirakan,” ujarnya.
Meski demikian kunjungan wisawatan ke Pura Tirta Empul berjalan normal dan lancar. Bahkan pohon tumbang tersebut menjadi tontonan para pengunjung. (jay)