DENPASAR – Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Wayan Koster secara tegas menyampaikan pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Nopember 2024 nanti, PDIP di Bali akan tetap membuka diri untuk membangun kerjasama dengan semua partai politik tetapi bukan berkoalisi.
Sebab, diinternal PDIP sesuai arahan dari pusat bukan berkoalisi namanya tetapi istilah yang dipakai, bekerjasama dengan partai politik.
Hal itu disampaikan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster seusai babak semifinal lomba cerdas cermat, memperingati Bulan Bung Karno di Sekretariat DPD PDIP Bali, Renon Denpasar, Kamis (13/6/2024).
“Dari awal kami sudah menyampaikan, PDIP selalu membuka diri dengan semua Parpol di Bali bukan berkoalisi tetapi untuk bekerjasama pada Pilkada serentak,”ujarnya.
Menurut Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster kerjasama yang dibangun dengan semua parpol pada Pilkada serentak 2024 di Bali dan saat ini prosesnya sudah sampai ke tingkat pusat. Namun demikian bukan berarti pihaknya berharap dalam pilkada di Bali melawan kotak kosong.
“Saya tidak mau berandai-andai dulu, kita tunggu dulu proses berikutnya,” pinta Koster.
Koster menambahkan, menjelang perhelatan Pilkada serentak ini, dinamika politik yang terjadi di Bali sampai saat ini sangat bagus. Bali cukup kondusif, sehat dan tidak ada sentimen antar personal yang ingin bertarung dalam Pilkada serentak.
“Semua konteknya untuk membangun Bali, membangun demokrasi yang sehat dan berkualitas,”katanya.
Mantan Gubernur Bali periode 2019-2023 ini digadang-gadang untuk maju bertarung lagi pada pilkada serentak 27 Nopember 2024 mendatang. Namun demikian sampai saat ini, selain Wayan Koster belum ada lawan lain diluar PDIP yang digadang-gadang oleh partai koalisi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Meskipun selama ini beredar santer mantan Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra akan maju dalam Pilkada serentak yang notabena akan diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang notabena akan tandem dengan Ketua DPD Gerindra Provinsi Bali Made Muliawan Arya (De Gadjah).
Sementara yang terpantau oleh Warta Bali, beberapa waktu lalu beredar di sejumlah whatsapp antar anggota forum perbekel desa lurah di Kota Denpasa. Bahwa, Ida Bagus Rai Mantra yang baru terpilih sebagai anggota DPD-RI secara tegas menyebutkan, sampai saat ini belum ada menyampaikan keinginannya untuk maju sebagai calon Gubernur Bali pada Pilkada serentak 27 Nopember 2024 mendatang.
“Pak Rai Mantra belum pernah menyampaikan keinginan untuk maju di Pilgub,”ujar sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Melihat perkembangan Pilkada Gubernur di Bali yang terasa masih adem, mantan Gubernur Bali Made Pastika seperti yang dilansir dikutif dari media MCW.com, memprediksi calon incumbent Wayan Koster akan melawan kotak kosong.
Kekhawatiran itu disampaikan Mangku Pastika bukan tanpa alasan. Sebab ada kemungkinan tiga partai pemegang kunci dalam pemilihan Gubernur Bali, bisa saja akan merapat ke PDIP sebagai partai pendukung Wayan Koster.
“Partai besar kemungkinan akan bergabung dengan PDIP untuk membentuk koalisi daripada menghadapi perlawanan dan itu mungkin menjadi pilihan yang lebih baik bagi mereka,”katanya.
Mangku Pastika juga menambahkan, bahwa rekomendasi PDIP sudah dipastikan mengarah kepada Wayan Koster, alasannya status Koster sebagai petahana dan pasti akan mendapat dukungan.
“Sudah dipastikan pak Koster akan mendapat rekomendasi dari PDIP dengan probabilitasnya sekitar 90 persen,” pungkasnya. (arn/jon)