Ida Rsi Putra Manuaba
KLUNGKUNG– Ida Rsi Putra Manuaba mengingatkan sekaligus merefleksi tiga ajaran Ki Hajar Dewantara serangkaian 9 tahun queen international di hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2024.
Ida Rsi Putra Manuaba memaparkan satu persatu tiga ajaran yang dikenal dalam dunia pendidikan itu seperti, Ing Ngarso Sun Tulodo.
Menurutnya Ing Ngarso mempunyai arti di depan / di muka, Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya saya, Tulodo berarti tauladan.
“Jadi makna Ing Ngarso Sun Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang – orang disekitarnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seseorang adalah kata suri tauladan,” tandasnya dalam press rilis yang diterima wartabalionline.com, Rabu (22/5/2024).
Lanjut Ida Rsi, dalam ajaran Ki Hajar Dewantara yang pertama ini menggambarkan situasi dimana seorang pemimpin bukan hanya sebagai orang yang berjalan di depan , namun juga harus menjadi tauladan bagi orang – orang yang mengikutinya .
“Kata Ing Ngarso tidak dapat berdiri sendiri , jika tidak mendapatkan kalimat penjelas dibelakangnya .Artinya seorang yang berada di depan jika belum memberi tauladan maka belum pantas menyandang gelar pemimpin,” katanya.
“Jika kita melihat kepemimpinan dari orang – orang dalam sejarah , maka dapat kita lihat betapa perbuatan sang pemimpin menjadi inspirasi bagi orang yang dipimpinnya .
Marilah kita mulai dari diri sendiri menjadi pemimpin untuk kampus dan adik adik kita,” imbuh pengasuh Ashram Gandhi Puri ini.
Ing Madyo Mbangun Karso, Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat.
“Jadi makna dari kata itu adalah seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat . Karena itu seseorang juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi di lingkungannya dengan menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk keamanan dan kenyamanan,” terang Ida Rsi Putra Manuaba.
Ajaran kedua ini sarat dengan makna kebersamaan ,kekompakan ,dan kerjasama.
“Seorang pemimpin tidak hanya melihat kepada orang yang dipimpinnya , melainkan ia juga harus berada di tengah – tengah orang yang dipimpinnya . Maka sangat tidak terpuji bila seorang pemimpin hanya diam dan tak berbuat apa – apa sedangkan orang yang dipimpinnya menderita,” ujar Ida Rsi.
Selain itu katanya, pemimpin harus kreatif dalam memimpin, sehingga orang yang dipimpinnya mempunyai wawasan baru dalam bertindak . Ditambah lagi seorang pemimpin harus melindungi segenap orang yang dipimpinnya.
“Karena itu meneladani dunia pariwisata menjadi pilihan karir anak muda sekali ayo menjadi panutan dari dalam diri, jaga prilaku kita sehari hari. Kembangkan keberanian merantau di luar untuk membangun desa kita,” pesan Ida Rsi.
Tiga ajaran Ki Hajar Dewantara yakni Tut Wuri Handayani.Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan Handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat.
“Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh orang – orang di sekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat,” imbuh Ida Rsi.
Ditambahkan Ida Rsi, ajaran kepemimpinan yang ketiga ini merupakan semboyan dari dunia pendidikan yang mempunyai makna mendalam .
Adapun dorongan tersebut dapat berupa moral dan semangat kepada orang lain .
“Kewajiban kita, kalian kembali pulang membangun di desa menjadi tempat sederhana saling melengkapi bermakna bagi yang lain. Bahkan ajak anak muda lain maju,” saran Ida Rsi Putra Manuaba yang semasa muda banyak melanglang buana di Amerika dan Eropa. (yan)