BULELENG – Temuan wakil rakyat yang tergabung dalam Komisi IV DPRD Kabupaten Buleleng saat inspeksi mendadak (sidak) di SMP Negeri 2 Kubutambahan di Desa Tamblang Kecamatan Kubutambahan mendapat perhatian khusus Disdikpora Buleleng.
Selain melakukan pendataan dan kajian untuk memenuhi kelengkapan sarana prasarana (sarpras) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), Disdikpora Buleleng juga telah membuat skema pemenuhan guru di sekolah terakreditasi A berdasarkan sertipikat : 969/BAN-SN/SK/2019 tersebut.
“Iya, aspirasi warga sekolah di SMP Negeri 2 Tamblang sebagaimana disampaikan Komisi IV DPRD Buleleng sudah disikapi dengan melakukan pendataan dan kajian,” ungkap Sekretaris Disdikpora Kabupaten Buleleng Ida Bagus Gede Surya Bherata usai mengikuti rakor di Rujab Bupati Buleleng, Rabu (31/1/2024).
Seijin Made Astika selaku Kadisdikpora Buleleng, Surya Bharata menandaskan dari pendataan dan kajian yang dilakukan, kebutuhan sarana prasarana (sarpras) seperti ruang laboraturium komputer dan aula akan dipenuhi tahun ini secara bertahap.
“Berdasarkan skala priorotas, kebutuhan sarana prasarana dilakukan tahuh ini secara bertahap dengan memanfaatkan dana alokasi khusus, DAK. Tidak bisa sekaligus, karena banyak sekolah yang juga membutuhkan sarpras sementara anggaran terbatas,” jelasnya.
Terkait kekurangan guru bidang study, ada 2 skema yang disiapkan yakni pendistribusian Guru ASN berstatus P3K sesuai bidang study yang dibutuhkan atau rekrutmen guru honor yang dibiayai dari dana BOS.
“Dua skema ini kita siapkan sebagai solusi pemenuhan kekurangan guru bidang study disejumlah sekolah, termasuk di SMPN 2 Tamblang,” tegasnya.
Seperti diberitakan, wakil rakyat yang tergabung dalam Komisi II DPRD Buleleng melakukan sidak di SMP Negeri 2 Kubutambahan di Desa Tamblang. Selain melihat kondisi sarpras sekolah, sidak juga dilakukan sebagai untuk memastikan program merdeka belajar terlaksana dengan baik.
“Secara umum, dari pengamatan dan keterangan yang disampaikan kepala sekolah dan guru, meski kekurangan sarana prasarana dan tenaga pendidik, proses pembelajaran masih bisa berlangsung dengan baik,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Buleleng Ni Luh Hesty Ranitasari usai sidak di SMPN 2 Tamblang, Rabu (24/1/2024) lalu.
Selain belum adanya aula dan laboraturium bahasa/komputer, sekolah yang berdiri tanggal 2 Agustus 1988 silam juga kekurangan tenaga pendidik, guru bidang study PPKn, Bahasa Indonesia dan Badan Konseling.(kar/jon)