KUTSEL – Kepedulian terhadap permasalahan sampah, membawa Iptu Wayan Suwita mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Termasuk di antaranya, berupa penghargaan Hoegeng Corner.
Penghargaan itu diraihnya lantaran dedikasinya selama ini dalam mengedukasi dan membina masyarakat. Yakni berkenaan dengan aktivitas pengelolaan dan pengolahan sampah kertas menjadi barang bernilai ekonomi.
Ditemui belum lama ini, Kanit Binmas Polsek Kuta Selatan itu mengungkapkan, kegiatannya itu sesungguhnya berawal dari rasa peduli terhadap masalah sampah. Yang kemudian berlanjut pada pembangunan Bank Sampah Abukasa yang didirikannya bersama keluarga pada November 2011 silam.
Dari bank sampah itulah kemudian lahir upaya untuk merubah mindset masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Terlebih dirinya menyadari, belakangan ini sampah telah menjadi persoalan serius yang wajib ditangani secara bersama-sama.
Selama ini, kata dia, sampah memang masih menyandang konotasi negatif di masyarakat. Padahal jika dipilah dan dikelola dengan baik, sampah sesungguhnya dapat berubah menjadi berkah. Baik ketika itu dilihat secara ekonomi, kesehatan, maupun lingkungan.
Melalui edukasi yang dilakukan, dia mengajak masyarakat banjar dan sekolah untuk mulai menggiatkan pemilahan sampah dari sumber, khususnya dari rumah tangga. Sampah terpilah, utamanya yang bernilai ekonomis, kemudian ditabung di bank sampah. Dengan demikian, maka masyarakat akan termotivasi untuk senantiasa melakukan pemilahan.
Di samping itu, dalam edukasi Iptu Suwita juga mengajarkan pengolahan terhadap sampah kertas menjadi barang-barang kerajinan tangan. Seperti menjadi bokor kertas, lampu hias kertas, dan diorama kertas. “Tidak ada alasan sampah tidak berguna. Sampah harus dikelola dan diolah dengan baik, untuk menjadi potensi ekonomi baru,” sebutnya. (adi)