GIANYAR – Salah seorang warga penebang pohon asal Banjar Let, Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, I Wayan Tamba (41) harus meregang nyawa setelah angin kecang menghempaskan tubuhnya diatas pohon durian. Akibat hempasan itu Korban jatuh dari pohon durian yang ia tebang. Kejadian tersebut terjadi di Banjar Begawan, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Minggu (21/1).
Informasi dihimpun, korban mulanya bekerja menebang pohon durian bersama beberapa rekannya. Sejatinya korban sudah memperhitungkan secara matang teknis penebangan. Namun alam berkehendak lain. Angin kencang menghembus tubuhnya hingga jatuh terpelanting. Naas, saat dilarikan ke rumah sakit terdekat nyawa korban sudah tidak bisa diselamatkan.
Kapolsek Payangan AKP I Nengah Sona saat dikonfirmasi Senin (22/1) membenarkan peristiwa kecelakaan kerja meregang nyawa tersebut. Peristiwa itu terjadi sekitar Pukul 09.30 WITA di tegalan milik I Made Nada yang berlokasi di Banjar Begawan, Desa Melinggih Kelod. Polisi telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Saksi I Nyoman Suparsa, menceritakan sekitar Pukul 09.00 WITA dirinya bersama korban bekerja untuk memotong menebang pohon durian TKP. Seperti biasanya sebelum melakukan penebangan, korban I Wayan Tamba memanjat pohon durian yang tingginya sekitar 15 meter dan dengan diameter 45 sentimeter untuk memangkas ranting atau dahan. Langkah ini biasa dilakukan untuk mengurangi dampak ketika pohon tumbang.
Ketika sedang memotong dahan, tiba-tiba berhembus angin kencang dari arah barat yang mengakibatkan tubuh korban terpental dan melayang. Seketika korban jatuh dari pohon durian dan menimpa dahan pohon durian yang sudah dipotong. Korban dengan posisi badan tengkurap menghadap ke arah barat serta dalam keadaan tidak sadarkan diri. Melihat kejadian tersebut saksi berteriak meminta pertolongan kepada orang-orang yang berada diseputaran areal TKP.
Petani I Wayan Susila, saat itu sedang bekerja di tegalan untuk membersihkan lahan dan mencabuti pohon pisang, tiba-tiba mendengar teriakan minta tolong. Petani ini bergegas menuju TKP dan melihat tubuh Korban I Wayan Tamba diatas dahan pohon durian yang dipotongnya dengan posisi tengkurap dan tubuh Korban menghadap ke Barat dalam keadaan tidak sadarkan diri. Selanjutnya mereka mengevakuasi tubuh korban ke atas Truk untuk di rujuk ke RSU Payangan guna mendapat penanganan medis. “Setelah dilakukan pertolongan oleh Tim Medis RS Payangan dengan dilakukan pemeriksaan luar, Korban dinyatakan sudah meninggal dunia,” jelas Kapolsek.
Hasil pemeriksaan visum luar dari tim medis, bahwa korban tiba dalam kondisi tidak sadarkan diri diberikan tindakan RJP. Tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan pada tubuh korban. Tidak ditemukan adanya lebam mayat. “Korban mengalami patah tulang pada tangan kiri, dahi bagian kanan mengalami luka lecet, luka lecet pada leher sebelah kiri, mengalami patah tulang pada leher bagian belakang,” ujar Kapolsek. AKP Nengah Sona menegaskan, pihak keluarga korban telah menerima dengan ikhlas atas meninggalnya Korban sebagai musibah dan tidak akan menuntut kepada pihak manapun. (jay)