DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali selalu mendukung dan mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali. Berbagai upaya Pemerintah Provinsi Bali juga telah dilakukan untuk mendukung keberadaan UMkM di Bali. Hal itu dikarenakan keberadaan UMKM di Bali sangat membantu pemerintah dalam pertumbuhan perekonomian di Bali. Penegasan itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra saat memberikan sambutan pada acara Gebyar UMKM Bali dengan tema ‘Sosialisasi Peraturan Obat dan Makanan Pelaku Usaha UMKM’, di Gedung Wiswa Sabha Utama (WSU), Kantor Gubernur Bali, Denpasar, pada Kamis (18/1/2024).
Sekda Dewa Indra mengatakan salah satu upaya pemerintah membantu UMKM di Bali, melalui program permodalan UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Kalau UMKM kesulitan dalam penjaminan, Pemprov Bali membentuk Jamkrida Bali Mandara untuk membantu para UMKM yang terhalang penjaminan,”ujarnya.
Sekda Dewa Made Indra juga mengatakan, selain permodalan, Pemprov Bali juga gencar serta mensosialisasikan para hotel dan restoran untuk menggunakan produk lokal yang diproduksi oleh UMKM Bali. Tidak hanya mensosialisasikan, bahkan hal itu sudah tertuang dalam Pergub Bali No. 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali.
Dalam kesempatan tersebut Sekda Dewa Indra juga memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada UMKM di Bali. Karena, salah satu tugas pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sudah dibantu oleh para pelaku UMKM. “Pelaku UMKM secara mandiri membuka usaha dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dalam hal ini pemerintah sudah sangat terbantu,”katanya.
Sementara untuk mendapatkan informasi yang baik bagi para pelaku UMKM tentang standar produksi bahan pangan dan kosmetik, sehingga mereka menggunakan bahan-bahan yang tidak berbahaya bagi konsumen perlu ada pengetahuan. “Para pelaku UMKM perlu mendapatkan pengetahuan yang benar tentang peraturan obat dan makanan, serta bagaimana cara mengolahnya dan mengemasnya,”pungkasnya.
Sementara Kepala BPOM Denpasar I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt dalam kegiatan tersebut melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari Instruksi Presiden bahwa seluruh kementerian dan Lembaga harus mendampingi UMKM.
Menurutnya BPOM ranahnya mengawasi obat, kosmetik dan pangan, olehkarenanya pihaknya mengundang UMKM yang berkecimpung di bidang itu untuk mendapatkan wawasan tentang peraturan Obat dan Makanan.
Kepala BPOM Denpasar I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt mengatakan bahwa secara nasional BPOM telah memberikan kemudahan kepada UMKM di bidang registrasi sarana produksi maupun produk, bahkan UMKM dibantu hingga bisa mengeluarkan produknya. “Kami memberikan diskon 50% registrasi produk, sampai uji laboratorium gratis bagi UMKM yang registrasi di BPOM,”ujarnya.
Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt menambahkan hal tersebut sesuai dengan semangat BPOM untuk membantu UMKM mengeluarkan produk dengan target 26 UMKM pada tahun ini. Kalaupun lebih yang mendaftar BPOM akan mendampingi.
Sementara untuk mendukung hal tersebut BPOM Denpasar sudah merekrut lima fasilitator di Bali untuk membentuk sekitar 25 fasilitator di seluruh Kabupaten/Kota di Bali. “Para fasilitator tersebut yang akan mendampingi para UMKM di Bali,”pungkasnya. (arn/jon)
