DENPASAR – Berita duka datang dari kampus seni satu satunya di Bali Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Salah satu Guru Besar Etnomusikologi Prof. DR. I Wayan Rai S, meninggal dunia, pada Selasa (16/1/2024) dini hari.
Berpulangnya mantan Rektor ISI Denpasar ini cukup mengejutkan kalangan civitas kampus, seniman serta para sahabat dekatnya. Sebab, infonya almarhum pada Senin (15/1/2024) sempat mengajar di kampus ISI dalam kondisi baik-baik saja, namun tiba- tiba pada malam hari almarhum sempat merasakan sesak nafas.
Rektor ISI Denpasar Prof.Dr.I Wayan Adnyana, membenarkan sekaligus merasa kehilangan atas berpulangnya Guru Besar ISI Prof. Wayan Rai. “Kami seluruh civitas akademika ISI Denpasar sangat merasa kehilangan, atas berpulang Guru Besar Etnomusikologi Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A. Doa saya semoga almarhum amor ring Acintya,” kata Rektor ISI Denpasar Prof.Dr.I Wayan Adnyana, saat dikonfirmasi, Selasa (16/1/2024).
Prof. Kun mengungkapkan, almarhum Prof Rai S, pernah menduduki jabatan sebagai Ketua STSI Denpasar 2002 s.d. 2003,Pj. Rektor ISI Denpasar 2003 s.d. 2004; Rektor ISI Denpasar 2004 s.d. 2013. “Saya atas nama Pimpinan dan Civitas Akademika ISI Denpasar Denpasar, titiang menyampaikan bela sungkawa dan duka cita mendalam,” ungkapnya.
Meninggalnya Prof. Rai.S mengagetkan para dosen, sahabat dan seluruh sivitas Kampus ISI Denpasar. “ Nggih, sangat mengagetkan, infonya pak prof. meninggal tadi pagi atau dini hari sekitar pukul 1.30, padahal pada Senin sempat mengajar, namun malamnya ada keluhan sesak nafas, nike yang tiang dapat infonya,” kata Dr. Dewi Yulianti, salah satu dosen ISI Denpasar.
Sementara jenazah Prof. Rai masih dititipkan di RS Wangaya. Untuk sementara waktu proses upakara masih menunggu keputusan pihak keluarga. “Sementara jenazah masih dititip di RS Wangaya Denpasar, sedangkan upacara belum ditetapkan karena masih menunggu keputusan keluarganya,” pungkas Dewi.
Sementara pihak keluarga diwakili anak pertamanya I Gde Agus Jaya Sadguna menjelaskan ayahnya tidak memiliki riwayat sakit. “ Tidak ada riwayat sakit beliau meninggal tadi jam 01.25. Meninggalnya karena ada cairan di paru-paru yang berlanjut ke henti jantung, menurut rencana akan dikremasi di Krematorium di Punduk Dawa, Klungkung 23 Januari,” ucap Agus Jaya Sadguna.
Untuk diketahui sosok I Wayan Rai dikenal sebagai rektor. Dia pernah memimpin ISI Denpasar dan Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua. Sebagai seniman sekaligus akademisi seni, dia telah banyak melahirkan karya seni, makalah dan penelitian di tingkat lokal Bali, nasional dan internasional. I Wayan Rai dikenal sebagai seorang etnomusikolog, komposer dan peneliti musik bangsa-bangsa.
Bakat dan minat pada seni pria kelahiran Ubud, Kabupaten Gianyar pada 26 April 1955 itu sudah tampak sejak kecil. Walaupun, kedua orang tuanya I Made Cemped dan Luh Sampun, yang berprofesi sebagai petani, tak memiliki bakat seni.
Atas pengabdian, kegigihan dan keteguhan Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A., dalam membina, melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali, tanpa mengenal lelah dan putus asa, Pemerintah Provinsi Bali mengapresiasi dengan memberikan Penghargaan Dharma Kusuma Provinsi Bali tahun 2022. ( Diambil dari Buku Penghargaan Dharma Kusuma 2022 Provinsi Bali). (sur,dha)