GIANYAR – Taman Koi di Banjar Bangunliman Desa Buruan Kecamatan Blahbatuh masih eksis hingga saat ini, bahkan kini semakin tertata. Salokan irigasi yang melintasi rumah warga sekarang tak hanya hidup ratusan ekor ikan koi, mujair, nila, dan laper tapi juga ditambahi taman bunga.
“Baru kemarin selesai ditanam oleh warga kami yang paham tentang pertamanan,” jelas Kepala Kewilayahan Banjar Bangunliman, I Wayan Arisona, 33, saat ditemui, Kamis (11/1).
Diantaranya ada bunga pucuk, pohon perindang, hingga tanaman merambat air mata pengantin. Tanaman merambat ini dibuatkan tempat khusus diatas selokan berupa rangkaian besi berbentuk persegi.
Dijelaskan Arisona, penataan ini didukung oleh Pemerintahan Desa Buruan dari dana bagi hasil pajak (BHP) dan masyarakat sekitar. “Ini berkat komitmen yang luar biasa dari warga, khususnya yang rumahnya di sebelah barat maupun timur taman koi. Warga kami ini yang aktif membersihkan aliran air dari sampah yang terjaring juga ngasi pakan ikan-ikan disini. Kami tentu tidak bisa jalan sendiri,” jelasnya.
Terpenting pihaknya mengapresiasi ide kreatif dari Sekaa Teruna Asti Mandala yang menginisiasi taman koi ini sejak sekitar Tahun 2010 lalu dan konsisten hingga saat ini. Selokan yang menjadi saluran irigasi Subak Dukuh, disulap menjadi taman koi. Ikan-ikan yang awalnya berukuran 3 jari, kini sudah gemuk.
“Taman koi ini dulu biasa saja, sama seperti selokan pada umumnya berikut sampah-sampah yang sumbernya entah dari mana. Kemudian ada inisiatif dari sekaa teruna membersihkan selokan, pasang jaring sampah, lalu ditebar beberapa ekor bibit ikan,” jelasnya.
Selokan ini memanjang dari utara ke selatan. Akses selatan diperkirakan sepanjang sekitar 280 meter. Akses utara sekitar 108 meter. “Baru selatan jalan aspal saja yang ditata tamannya, sisi utara belum,” terangnya. Jika dihitung, ada ratusan ikan yang hidup di selokan ini. Mereka cenderung berkumpul di bagian yang agak dalam yakni dekat pos kamling setempat.
Bahakan uniknya ikan tersebut tak diberikan pakan ikan jadi. Mereka biasa diberi potongan roti dan bahkan jajan begina yanki jajan Bali dari ketan. “Untuk pakan ikan kita tidak pernah kehabisan. Karena ada saja yang bawa ke pos kamling. Terutama habis rainan, ada dah yang naruh jaja Bali langsung itu di pos,” ujarnya. Ikan-ikan di selokan ini pun tampak sehat dan besar-besar. Bahkan ada 3 lele jumbo yang cukup menyita perhatian karena ukurannya yang super besar.
Kedepan pihaknya berharap taman koi ini bisa membuat rindang kawasan sekitar. Ditambah dengan keberadaan pos kamling dan warung kecil, taman koi ini biasa menjadi tempat nongkrong warga sekitar. “Jadi gak perlu jauh-jauh nyari tempat refreshing, keluar rumah jalan kaki saja kita sudah dapat pemandangan sebagus ini,” ungkap Agus salah seorang warga.
Sementara kepala Dinas Lingkungan Hidup Gianyar Ni Made Mirnawati mengapresiasi partisipasi warga yang ikut menjaga dan metata lingkungan. “Kami sangat mengapresiasi dan menghargai upaya serta menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan inovasi warga Bangunliman, utamanya dalam menjaga kebersihan lingkungan berupa pembersihan saluran air untuk media hidup ikan Koi,” ujarnya.
Pihaknya berharap, upaya itu patut menjadi contoh bagi wilayah lain di Gianyar, dimana terdapat saluran irigasi yang layak untuk budidaya perikanan tidak saja ikan Koi. “Kami dari Dinas Lungkungan Hidup, tentunya sangat mendukung upaya ini, kami terus mendorong semangat ini, sesuai dengan kewenangan, dan tenaga fungsional yanh ada pada kami untuk bersama-sama masyarakat Bangunliman, menjaga kebersihan lingkungan dari pencemaran akibat sampah,” tandasnya. (jay)