KLUNGKUNG- Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Manduang, Kecamatan Klungkung dipastikan mengikuti pembelajaran di bale banjar hingga tahun depan. Pasalnya proyek pembangunan sekolah setempat belum selesai dikerjakan hingga menjelang tutup tahun 2023.
Semua siswa SDN Manduang sampai saat ini sudah enam bulan menggunakan dua bale banjar untuk kegiatan belajar mengajar. Seharusnya awal November tahun ini siswa sudah kembali menempati sekolah untuk kegiatan belajar mengajar. Namun lantaran proyek pembangunan gedung sekolah molor, pihak sekolah harus memperpanjang meminjam bale banjar untuk kegiatan belajar siswa.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung Ketut Sujana, proyek baru berjalan sekitar 80 persen. Penyelesaian tinggal menunggu pemasangan atap, plafon dan keramik lantai. Pihak pelaksana kata Sujana diberikan kesempatan perpanjangan waktu selama 50 hari sejak tanggal 23 Desember 2023.
Diperkirakan proyek itu baru akan selesai pertengahan Januari 2024. Meski demikian, Sujana menegaskan dalam kontrak perjanjian tertuang ketika proyek mengalami keterlambatan penyelesaian dari waktu yang sudah ditentukan,maka pelaksana dikenai sanksi berupa denda.
“Dalam klausul kontrak ada denda seperseribu dari nilai kontrak per hari keterlambatan,”tandas Sujana kepada wartawan, Rabu (27/12).
Pejabat asal Desa Paksebali, Kecamatan Dawan ini menyampaikan, keterlambatan itu disebabkan karena pembayaran uang muka sedikit molor. Proyek tersebut menggunakan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Kabupaten Badung dengan pagu Rp 1.291.667.825,60.
“Uang muka yang dibayarkan sebesar tiga puluh persen,” ujar Sujana.
Proyek ini mulai dikerjakan Juni 2023 lalu dan ditarget selesai pada November 2023. Sebelumnya Kepala SDN Manduang Ida Bagus Nyoman Tanaya mengungkapkan karena belajar di banjar dengan sekat seadanya siswa kurang fokus dalam pembelajaran.
Dirinya berharap proyek tersebut bisa segera selesai agar siswa kembali bisa menempati gedung sekolah dan suasana belajar mengajar bisa lebih nyaman. Tanaya menambahkan sebelumnya pihaknya sudah berkoordinasi dengan bendesa Adat Manduang untuk peminjaman dua bale banjar.
Dari total 119 siswa, siswa dibagi dua, kelas 2,3 dan kelas 6 menggunakan Bale Banjar Kaleran untuk kegiatan belajar mengajar. Sedangkan kelas 1,4 dan kelas 5 menggunakan Bale Banjar Tengah. (yan)