KLUNGKUNG – Kondisi sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sente makin darurat. Sebab, sampah yang dibuang ke TPA belum terkelola secara maksimal. Patalnya,TPA milik Pemkab itu sudah over kapasitas, tapi pengiriman sampah ke TPA Sente tetap berlangsung.
Pantauan di TPA Sente, Senin (25/12/2023) sampah sudah menggunung hampir memenuhi semua area TPA. Bahkan sampah sudah meluber ke pinggir jalan hingga banyak tumpah ke lahan milik warga. Tidak hanya meluber, pembuangan sampah kini sudah mulai pada lahan milik warga. Hal ini pula yang memicu protes dari pemilik lahan.
Ni Made Sumanasih (45) pemilik lahan persis di selatan TPA Sente, menumpahkan kekesalannya. Pasalnya sejak beberapa tahun terakhir protes dirinya tidak digubris oleh pihak Pemkab Klungkung. Sumanasih protes karena ladang miliknya di sebelah timur TPA Sente diluberi sampah plastik. Akibatnya tanaman miliknya seperti ketela, pisang mati karena serangan virus.
Baca juga : 5.000 Lebih Surat Suara Pilpres Rusak, Ada Foto Kandidat Warna Hitam Putih
“Sampah ini sudah menggunung seperti ini. Sampah juga sudah sampai ke tanah saya. Tanaman seperti ketela,pisang tidak ada yang tumbuh karena sudah kena virus,” ujar Made Sumanasih, ditemui di TPA Sente,Senin (25/12/2023).
Sumanasih mengatakan dari dulu protes, tapi tidak ada tanggapan dari dinas terkait. Bahkan ketika dia tahu sampah meluber sampai ke ladang dan pinggir jalan, ia sempat marah kepada petugas TPA Sente. Sumanasih sampai menyumpahi orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas masalah sampah di TPA Sente.
Baca juga : Aklamasi, Dewi Puspawati Pimpin PWI Tabanan, Arianta Ketua PWI Klungkung
“Saya masyarakat tentu tidak bisa berbuat banyak, karena alasan TPA ini untuk kepentingan umum. Tapi ladang saya tidak menghasilkan apa-apa, sementara saya tetap bayar pajak. Harusnya saya dapat kompensasi lah, karena tanah saya terdampak juga dari keberadaan TPA ini,” keluhnya.
Tidak hanya di sisi timur TPA Sente, lahan milik keluarga Sumanasih di sisi selatan TPA Sente juga menjadi tempat pembuangan sampah. Tampak lahan seluas sekitar 1 hektar itu, dipenuhi sampah limbah bawang merah dan sampah plastik.
Melihat kondisi TPA Sente sudah over kapasitas, Sumanasih berharap penutupan TPA Sente benar-benar dapat diberlakukan dengan ketat. Pun warga Banjar Sente, Desa Pikat mendesak agar tidak lagi ada pembuangan sampah ke TPA Sente, termasuk sampah residu..
“Saya heran, sudah buat tempat pengelolaan sampah (TOSS Gema Santi) kok yang di sana (TOSS) buang sampah ke sini (TPA Sente) lagi. Kami sangat terganggu, pura saya ada di dekat TPA ini, saat piodalan sampai direbut lalat, belum lagi bau,” ungkapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung, I Nyoman Sidang mengatakan akan mengecek terlebih dahulu terkait keluhan warga tersebut. “Maaf, saya akan mengecek dulu dan menanyakan dengan staf yang bertugas di TPA Sente. Selama ini Dinas LHP (Lingkungan Hidup dan Pertanahan) tidak ada membuang sampah pada lahan milik warga di seberang jalan depan TPA Sente,” demikian Nyoman Sidang. (yan)