BULELENG – Penghujung tahun 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng meraih prestasi nasional berupa ‘Parahita Ekapraya’ kategori Pratama.
Selain komitmen pemerintah dalam mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam berbagai bidang pembangunan, anugrah yang diterima secara daring oleh Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati juga merupakan hasil penilaian terhadap pelaksanaan program Pengarus Utamaan Gender (PUG) di Kabupaten Buleleng.
“Anugrah yang kita terima bersama 237 Kabupaten/Kota di Indonesia ini merupakan hasil penilaian terhadap program PUG yang telah dilaksanakan sejak tahun 2021 di Kabupaten Buleleng,” ungkap Kepala DP2KBP3A Kabupaten Buleleng Nyoman Riang Pustaka usai mengikuti secara daring acara penyerahan anugrah Parahita Ekapraya di Gedung Metro TV, Selasa (19/12/2023).
Mantan Camat Buleleng ini memaparkan penilaian dilakukan oleh tim penilai dari Kementerian P3A Republik Indonesia terhadap implementasi dari rencana aksi PUG yang telah dilakukan Pemkab Buleleng mulai dari penetapan kelompok kerja PUG, perencanaan penganggaran berbasis gender dari masing masing SKPD dan kerjasama dengan organisasi wanita di Kabupaten Buleleng.
“Program peningkatan kapasitas perempuan kita lakukan antara lain melalui kegiatan pelatihan pemberdayaan perempuan, serta unit perlindungan terhadap perempuan dan anak, mendorong pembentukan Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA) seperti yang telah terbentuk di Desa Tambakan Kecamatan Kubutambahan dan Desa Panji Kecamatan Sukasada,” jelasnya.
Termasuk pembentukan dan pelatihan rutin Sahabat Anak dan Perempuan, sebagai upaya menjawab tantangan dalam mewujudkan kesetaraan gender sekaligus percepatan responsif gender di Kabupaten Buleleng.
Dengan raihan prestasi membanggakan ini, Kadis P2KBP3A Riang berharap semakin banyak masyarakat Buleleng yang menyadari pentingnya kesetaraan gender di tengah kehidupan bermasyarakat, baik menjaga hubungan laki laki dan perempuan, juga pengakuan kesetaraan gender terhadap lansia, anak dan penyandang disabilitas.
“Karena, sesuai filosofi dengan memuliakan sosok wanita serta mengutamakan kesetaraan gender, niscaya akan dilimpahkan anugerah dalam kehidupan kita,” terangnya.
Hal ini juga sesuai harapan Menteri P3A Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Dharmawati, bagaimana Indonesia mampu menerapkan nilai yang tidak diskriminatif terhadap perempuan, menghindarkan perempuan dari tindak kekerasan.
“Indonesia dengan nilai kesetaraan dan kedamaian perempuan yang tinggi, serta akses bagi perempuan yang dibuka lebar dalam pembangunan. Kebijakan yang dikriminatif harus kita hapuskan untuk mencapai tujuan program PUG yakni mewujudkan Perempuan Berdaya Indonesia Unggul,” pungkasnya.(kar/jon)