BadungPariwisata

Bandara Ngurah Rai Siap Sambut Lonjakan Penumpang Nataru

Pemakaian rompi ke petugas, tanda dibukanya Posko Terpadu Angkutan Udara Nataru.
Pemakaian rompi ke petugas, tanda dibukanya Posko Terpadu Angkutan Udara Nataru.

BADUNG – Bandara I Gusti Ngurah Rai siap menyambut lonjakan penumpang penerbangan di periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Posko Terpadu Angkutan Udara Nataru telah didirikan, dengan pengerahan 1.367 personel petugas bandara.

“Kami siap melayani lonjakan penumpang selama periode Nataru,” tegas General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan belum lama ini.

Seperti diwartakan sebelumnya, selama 16 hari Posko Nataru berjalan, diperkirakan akan dilayani sebanyak 1.089.048 penumpang. Angka itu meningkat 20 persen, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya menyentuh 909.143 penumpang.

Handy menambahkan, saat ini jumlah penumpang harian bahkan sudah terlihat mengalami kenaikan. Pada Januari hingga November rata-rata hanya 58 ribu penumpang, sementara pada bulan Desember saja rata-ratanya sudah menyentuh 60 ribu penumpang.

BACA JUGA:  Pasca Keributan, Polresta dan Polsek Kuta Gelar ‘Cooling System’

“Artinya, jelang masa libur Nataru sudah mulai nampak kenaikan jumlah rata-rata penumpang harian sebesar 3,4 persen,” ungkapnya.

Menyikapi kemungkinan lonjakan yang terjadi, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 1.367 personil petugas bandara melalui pelaksanaan Posko Nataru. Selain itu, ada pula Posko Keamanan yang bertempat di area pintu masuk kendaraan, dengan melibatkan unsur TNI dan Polri.

Kesiapan serupa juga disampaikan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono. Kata dia, lonjakan yang tinggi perlu diantisipasi melalui kesiapan segenap stakeholder.

BACA JUGA:  Warga Perumahan di Jimbaran Keluhkan Asap Bakaran Sampah

Adapun hal-hal yang katanya perlu diantisipasi, adalah seperti cuaca ekstrim, angin dan bencana alam yang berpotensi hazard, ancaman keamanan dan ketertiban, kesiapan armada dan ground handling, potensi terjadinya delay dan cancel, hal teknis yang mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan, potensi kegiatan layang-layang, laser, dan kembang api yang mengganggu KKOP Penerbangan, serta traffic lalu lintas keluar masuk Bandara I Gusti Ngurah Rai. (adi,dha)

Back to top button