KLUNGKUNG – Penanganan sampah di Kabupaten Klungkung mulai bermasalah. Muncul tumpukan (gunung) sampah pada sejumlah fasilitas publik, hal itu menuai protes warga.
Dari pantauan Selasa (19/12/2023) siang, sampah menumpuk di pojok Pasar Senggol Semarapura. Pemandangan yang sama juga terlihat di pintu masuk Pasar Senggol, pintu masuk Kantor Bupati Klungkung pada sisi barat.
Menurut warga, sampah di pojok Pasar Senggol sudah dua minggu tidak diangkut petugas kebersihan. Sontak kondisi itu mengusik pemilik rumah toko yang ada di sekitar Pasar Senggol Semarapura. Bahkan menurut salah seorang pemilik rumah toko, Linda, karena tumpukan sampah lama tidak diangkut, selain lalat muncul belatung sampai masuk ke rumahnya.
Rumah Linda tidak jauh dari lokasi tumpukan sampah, jaraknya tidak lebih dari dua meter. Padahal di lokasi sudah terpasang sepanduk larangan untuk membuang sampah. Namun sampah menggunung dan meluber hingga ke pelataran pasar senggol, lokasi pedagang berjualan.
“Saya merasa terganggu dan tidak nyaman rasanya,ulat-ulat kecil (belatung) sampai masuk ke rumah. Saya sudah sempat laporkan tapi belum ada diangkut. Dulu ada tempat penampungan sementara sekarang sudah tidak ada lagi,” kata Linda
Tidak saja Linda yang mengeluh, beberapa pedagang senggol mengeluhkan gunung sampah di pintu masuk pasar senggol. Tidak saja kelihatan jorok, pedagang merasa dirugikan gara-gara keberadaan sampah pengunjung pasar senggol memilih membatalkan membeli makanan di pasar senggol.
Penjabat Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika diminta tanggapannya menyatakan dirinya bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sudah memformulasikan masalah sampah di Klungkung dan di Nusa Penida.
“Saya sudah minta kepada OPD terkait (Dinas Lingkungan Hidup) untuk menginventarisasi dan mencarikan solusi. Izinkan kami untuk menyelesaikan masalah ini dalam waktu segera sehingga bisa mengatasi dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat baik di Pulau Bali (daratan) maupun di Nusa Penida,” kata Jendrika.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung I Nyoman Sidang mengatakan sampah yang menumpuk itu, salah satu dampak penutupan TPA Sente serta adanya keterbatasan sarana angkut.
“Jadwal pengakutan nanti sore sampahnya akan diangkut. Nanti dibawa ke TOSS (tempat olah sampah setempat),” ujar Nyoman Sidang. Sejak persoalan sampah di TPA Sente berlarut-larut dan kebakaran pada TPA Jungut Batu Nusa Penida, Nyoman Sidang pejabat asal Nusa Penida ini terus menuai kritik pedas oleh nitizen. Ia dituding pejabat kebanyakan teori, minim penyelesaian masalah sampah. (yan)