DENPASAR – Cabang olahraga (cabor) catur menambah jumlah cabor yang tak lolos ke PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut), setelah berlaga mengejar tiket di Babak Kualifikasi (BK) PON beberapa waktu lalu.
Kegagalan catur ini dikarenakan di tim beregu putriyang diandalkan bisa lolos PON 2024 dan turun di nomor Catur Standar, memiliki kualitas pecatur yang tak merata.
Menurut Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov Percasi Bali Putu Widhiari, dengan hasil tersebut tak hanya tim catur putri Bali saja yang tidak lolos ke PON 2024, melainkan juga tim catur putra yang juga gagal merebut tiket PON 2024 di babak play off.
“Di putri beregu kami hamper lolos hanya selisih Tie Break setenga poin saja dari Lampung yang lolos di peringkat 8. Memang tim putri beregu yang lolos sampai 8 besar saja. Hal sama juga diperorangan putri kami gagal,” kata Putu Widhiari saat dihubungi, Minggu (10/12/2023).
Dari informasi ofisial tim diakuiWidhiari, ada beberapa tim catur beregu putri seperti Lampung melakukan naturalisasi pecatur yang berasal dari Pulau Jawa.
Bahkan Kalimantan Timur yang langganan lolos PON juga gagal lolos PON 2024 dan berada di peringkat 16.
“Selain itu untuk tim beregu putri Bali kualitasnya memang tidak merata. Satu tim beregu putri Bali dihuni 4 pecatur putri dan satu pecatur putri cadangan. Kondisi itu yang membuat pengumpulan poin untuk lolos akhirnya gagal,” tegas Widhiari.
Diakuinya salah satu pecatur perorangan putri yang biasanya menjadi adalan Bali yakni Kadek Iin Dwijayanti di BK PON 2023 lalu turun di beregu putri.
Sedangkan untuk perebutan tiket PON 2024 di bagian putra melalui babak play off, Bali gagal lolos PON 2024 karena menempati posisi keempat sedangkan tim putra provinsi yang lolos PON 2024 hanya dengan posisi 2 besar saja. (ari/jon)
