BANGLI – Semangat Ni Nyoman Misi (60) patut diacungi jempol. Betapa tidak, dalam kondisi digerogoti tumor mata, warga asal Banjar Petak, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli,Kabupaten Bangli, Bali ini masih tetap semangat melakoni pekerjaannya sebagai tukang suwun (buruh angkut barang di pasar).
Misi sudah menjalani operasi mengangkat tumor yang menyerang mata kanannya. Sehingga ia harus kehilangan bola mata. Saat ini wanita yang sudah usia senja ini hanya memiliki satu mata.
Penderitaanya tidak berhenti sampai disitu, pasca operasi tumor mata, ia juga harus kehilangan suami setelah sang suami meninggal dunia. Ni Nyoman Misi kini menjadi tulang punggung keluarga.
Ditemui di rumahnya, Kamis (30/11/2023) Misi tampak masih sangat enerjik. Dia tampak semangat meski kehilangan bola matanya. Untuk menghindari debu pada bekas operasi matanya, dia hanya membalutnya dengan dengan kain selendang.
“Untuk menghindari bekas operasi dan tidak enak dilihat orang, tiang (saya) membalut bekas operasi dengan selendang,”tutur Misi didampingi sejumlah keluarganya.
Misi menuturkan awal penderitaanya. sebelum diserang tumor, matanya tampak normal. Sekitar 15 tahun silam, petaka itu mulai menginggapi dirinya. Ketika itu bola matanya tampak ada bintik hitam seperti tahi lalat.
Bintik hitam ini terus membesar hingga membuat dirinya merasakan sakit sangat luar biasa. Kemdian keluarganya mengajak ke dokter mata, dan dia akhirnya divonis menderita tumor mata.
Selama operasi hingga pengobatan Misi mengaku mendapat uluran tangan dari sebuah yayasan.
“Tiang hanya mengumpulkan biaya untuk transport saja, sementara pengobatan dan operasi ditanggung yayasan,”tuturnya.
Sebagai tukang suwun di Pasar Kidul, Bangli, Misi kadang pulang membawa uang Rp 30 ribu dari hasil menjual jasa kepada orang lain. (dus,yan)