
KUTSEL – Universitas Udayana (Unud) menggelar seminar bertajuk ‘Strategi dan Peluang Pendanaan Kerja Sama Riset Internasional’, di Auditorium Widya Sabha Utama, Kampus Bukit Jimbaran, Kamis (2/11/2023).
Ada tiga narasumber yang dihadirkan, yakni Direktur Tata Kelola Perizinan Riset dan Inovasi dan Otoritas Ilmiah Badan Riset Nasional (Tri Sundari, S.Si, Apt., M.Hs), Koordinator Kerja Sama UGM-Australia (Prof. Dr. rer. Nat. Harno Dwi Pranowo, MS.), dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Universitas Tadulako (Dr.sc.agr. Aiyen, M.Sc)
Dalam sambutan pembukaannya, Plt Rektor Unud, Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT., Ph.D., IPU., mengaku optimis gelaran seminar tersebut mampu menghasilkan sesuatu yang positif. Baik itu bagi personal peserta, lembaga, maupun negara. “Jika diikuti dengan baik, maka hasilnya sangat bagus bagi dosen sendiri, universitas, dan negara. Sebab peringkat perguruan tinggi salah satunya diukur dari riset,” jelasnya.
Riset, lanjut Prof. Ngakan, juga merupakan sebuah keniscayaan bagi dosen. Yakni sebagai pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Secara tidak langsung, riset berperan menumbuhkan jiwa kompetitif, karena cara mendapatkannya harus lewat kompetensi.
“Kalau selama ini kita lebih banyak berkompetisi merebut pendanaan di tingkat internal (LPPM) dan kementerian, sekarang saatnya berkompetisi di kancah global. Memang sudah ada beberapa dosen, tapi jumlahnya belum banyak,” ungkapnya.
Riset internasional, katanya terbuka bagi dosen/peneliti di setiap program studi. Menurutnya, lokasi Unud yang terletak di Pulau Bali, menjadi keuntungan tersendiri karena banyak ide yang dapat diajukan khususnya di bidang pariwisata.
Prof. Ngakan juga sempat membeberkan bahwa kini telah diluncurkan Hibah Penelitian Internasional Partnerships Institution-based Research (INSPIRE), dalam rangka percepatan internasionalisasi perguruan tinggi. Unud membuka skema hibah INSPIRE yang bertujuan untuk membangun kerjasama di bidang penelitian dengan universitas yang termasuk dalam QS 100 World University Ranking.
“Melalui INSPIRE, kami dorong setiap program studi dan fakultas untuk membangun kerja sama dengan perguruan tinggi yang masuk ranking 100 dunia. Memang tidak mudah, tapi itu tantangan,” imbuhnya.
Sementara terpisah, selaku Ketua Panitia, Dr. Sagung Chandra Yowani, S.Si, Apt., M.Si., menambahkan, hampir 500 dosen/peneliti diundang dalam gelaran seminar tersebut. Hal tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa Unud turut berupaya untuk berperan menjadi bagian dari penelitian luar negeri dengan pendanaan internasional.
“Bapak dan Ibu peneliti akan menjadi inspirasi di program studi masing-masing. Di tangan Bapak/Ibu-lah Unud akan menjadi megah, semegah Prabu Udayana,” sebutnya. (adii)