GIANYAR – Maestro seni kerawitan I Made Subandi meninggal pada Senin (16/10/2023) malam. Kabar duka ini cukup mengagetkan di kalangan seniman karena almarhum tidak ada mengeluh sakit.
Bahkan, sebelum menghembuskan nafas terakhir di usia 57 tahun, I Made Subandi masih beraktivitas seperti biasa dan bermain tenis meja bersama temannya.
Suasana di rumah duka pada Selasa (17/10/2023) belum cukup ramai didatangi pelayat. Hanya beberapa kerabat dan tetangga yang berupaya menenangkan istri dan anak mendiang.
Jenazah seniman yang malang melintang di luar negeri itu masih dititipkan di RSUD Sanjiwani Gianyar. Rencananya jenazah akan diaben pada 23 Oktober 2023.
Salah seorang teman Subandi, I Nyoman Siman mengatakan, sebelum meninggal ia sempat bermain tenis meja sekitar pukul 19.00 Wita bersama Subandi. Ketika itu, tidak ada hal aneh atau keluhan dari Subandi.
“Malam sekitar jam 7 malam kami main pingpong di rumah saya. Mainnya santai, menikmati permainan. Tidak ada keanehan apapun sampai dua kali permainan. lalu istirahat. Saat istirahat juga kondisinya bagus. Sempat minum, bicara sama teman juga biasa,” ujar Siman.
Setelah bermain tenis meja, Subandi sempat bangun untuk jalan-jalam kecil masih di seputaran tempat bermain. Namun tiba-tiba tubuh Subandi jatuh lemas ke lantai. “Tiba-tiba jatuh. Sempat digigitkan sendok. Karena tidak kunjung membaik, lalu dibawa ke RS Primagana,” ujarnya.
Sementara adik sepupu mendiang, Jero Mangku Gede alias Dedy Tompel mengatakan, hasil pemeriksaan dokter, kakaknya sudah meninggal dalam perjalanan.
“Kata dokter, sudah meninggal di perjalanan. Karena saat tiba di rumah sakit, kelopak mata melebar dan tubuhnya dingin. Belum bisa dipastikan penyebab kematiannya, tapi diperkirakan serangan jantung,” ujar pelawak Clekontong Mas ini.
I Made Subandi telah menorehkan banyak karya di kancah seni kerawitan tradisi Bali hingga kolaborasi tradisi dan modern. Namanya selalu disebutkan sebagai pencipta tabuh bila hajatan PKB dalam pertunjukan Gong Kebayar. Tak hanya mebuat karya untuk Kabupaten Gianyar, tetapi juga kabupaten lain di Bali. Bahkan, ia kerap memimpin projek ke luar negeri berkolaborasi dengan seniman setempat. (jay)